BAB 49

1.2K 50 12
                                        

LIMA HARI SUDAH berlalu . Tiba masanya untuk Afshin daftar keluar dari hospital . Lebam di wajahnya masih lagi terlihat tetapi sedikit membaik dari semasa ke semasa . Me menjemput Afshin dihadapan hospital . Afshin melabuhkan punggung nya diatas kerusi hadapan kereta Me .

" Memandangkan kau dah lama terperuk dalam hospital , meh aku ajar kau sikit sikit . Kot kot kau lupa . " Ujar Me .

" Ajar apa tu , Me ? " Tanya Afshin .

" Tu pokok . " Me menunjuk sebuah pokok diseberang jalan raya .

" Amboi , kau ni . Mengejek nampak . " Balas Afshin .

Me tertawa . Bukan apa , saja dia mahu menceriakan Afshin sebelum pulang ke pangkuan abangnya , Azrul .

" Erm , Me . Boleh tak kita singgah kejap dekat pantai ? " Pinta Afshin .

" Sure . " Me membelok ke utara seraya jalan menuju ke pantai .

Matahari yang terbenam terpampang di depan mata . Cantik . Desis Afshin dalam hati . Kereta di parkir ke seberang jalan . Afshin menghirup udara laut yang tenang sahaja sepoi sepoi bahasa meniup kearahnya . Memori bersama Azrul di pantai juga terpapar di kepala . ' ya Allah , kau lupakanlah segalanya tentang Azrul . ' Senyuman dan tawa Azrul kali ini bukanlah sesuatu yang indah buatnya untuk diingat kembali . Azrul bagaikan neraka buatnya . Kehilangan anaknya masih lagi belum terubat . Masih lagi dendam akan Azrul tersemat dihati .

Afshin menangis ketakutan mengingatinya . Takut dia ingin berjumpa dengan sang suami yang bertukar singa . Rasa bagai nak mati dirasainya . Afshin bagai nak rak , rak patah . Bersungguh sungguh dia mencintai Azrul , akhirnya akan kecundang ditengah jalan . Me yang melihat Afshin menangis teresak - esak lantas mendekati Afshin .

" Afshin , kenapa ni ? " Panik Me melihat Afshin .

" Aku tak nak balik kondo . Aku takut , Me . Aku takut dah face to face dengan Azrul . " Badan Afshin bergegar seraya mengingati Azrul memukulnya dengan kejam .

Mahu sahaja air mata lelaki Me keluar membasahi pipi . Namun , masih ditahan . Kekejaman abangnya sangatlah teruk dengan kakak iparnya itu sampai begini rupa .

" Takpe , kau tidur rumah aku nak ? Aku boleh tidur rumah mama papa . " Ujar Me .

Afshin mengangguk lemah . Tiada lagi yang harus dia lakukan selain menetap di rumah Me buat sementara waktu . Tidur di rumah keluarganya , memang tak lah jawabnya dengan wajah yang lebam .

Selepas setengah jam melabuhkan punggung didalam kereta , akhirnya mereka sampai di rumah Me . Me membuka pintu rumah .

" Masuklah . Nah kunci , kalau kau nak apa apa call je aku . " Ujar Me .

Afshin mengangguk . " Terima kasih , Me . "

" Sama - sama . Kau rehat - rehatlah . Aku gerak dulu . Bye . " Me berlalu pergi .

Afshin mengeluh kecil . Ruang tamu bertemakan hitam putih sangat sesuai untuk Me . Sangat berkarisma . Afshin meluru ke dapur . Baru sahaja hendak membuka peti sejuk , notifikasi dari Me berbunyi .

Jangan buka peti sejuk . : ME
Suci murni peti sejuk tu .
17:04

AFSHIN : AHAHAHAHAHAH sangat
suci .
17:04

Aku nak beli groceries ni . : ME
cuba list barang yang kau nak .
17.05

AFSHIN : ehh , esok jelah beli groceries .
Biar aku teman kau .
Kau bukan tahu sangat pun
groceries .

CINTA MR. COMPLICATEDTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang