BAB 51

1.1K 42 13
                                    

" ABANG .... " KEDENGARAN AFSHIN memanggil Azrul dari jauh .

" Afshin ! " Panggil Azrul .

" I'm here . " Sayup sayup kedengaran suara Afshin .

" Where , hon' ? " Azrul cuba mencari sosok tubuh Afshin tetapi tidak terlihat .

" I hate you . "

" Abang memang lelaki tak guna . "

" Afshin benci abang . "

" Abang dah bunuh anak kita . "

" Afshin hampir mati disebabkan abang . "

AZRUL MENJERIT SEKUAT hati . Datin Iza menepuk bahu anaknya .

" Azrul , bangun . " Azrul terjaga dari tidur .

Matanya dikesat berkali kali . Huh ,mimpi rupanya . Kata kata Afshin masih lagi tergiang di kota fikiran . Azrul berlari ke arah Afshin .

" Abang minta maaf , Afshin . Abang tak berniat nak pukul Afshin . " Air matanya jatuh .

Datin Iza menggelengkan kepala . Ini sudah masuk kali ke - 3 anaknya sebegitu rupa . Mimpi perkara berulang kali , minta maaf dekat Afshin . Semuanya berulang .

" Azrul , sudahlah tu . Mama tahu Azrul sedih . Azrul dah solat subuh ? " Azrul menggeleng kepala .

" Dah , pergi ambil air wuduk . Kita solat berjemaah . " Azrul mengikut kata .

Azrul kali ini sudah bertukar 360 darjah . Dia tidak lagi membantah sebarang percakapan . Segala caci maki hanya diendahnya sahaja . Layanan Azrul terhadap Afshin juga berubah . Meskipun Afshin belum lagi sedarkan diri , Azrul tidak habis habis meminta maaf kepadanya . Azrul juga tidak henti henti bercakap sendiri dengan Afshin yang masih lagi terkujur diatas katil .

Sejadah di tibar diatas lantai mengikut kearah kiblat . Azrul menjadi imam , Datin Iza menjadi makmum . Lama Azrul menadah tangan berdoa kepada Ilahi . Azrul menyalak lembut tangan mama nya .

Datin Iza memeluk tubuh Azrul . " Azrul , tabah ya Azrul . "

Azrul tersenyum nipis . Pelukan dileraikan . Azrul kembali ke Afshin . Jantung Al Quran Azrul mengalun dengan merdu . Sudah lama Datin Iza tidak melihat Azrul mendekatkan diri dengan ya rabb . Sejuk mata Datin Iza memandang anaknya . Mungkin disebalik benda yang terjadi , Azrul dapat mengubah dirinya dengan lebih baik .

Datin Iza keluar dari bilik wad . Azrul pula memegang tangan Afshin dengan erat sambil mengalunkan bacaan surah yasin . Tersekat sekat dia membaca kerana air matanya tidak henti henti mengalir . Ya , dia masih lagi tangisi segala perbuatan kejinya . Mahu tidak mahu , ini memang salahnya seratus peratus .

" AUNTY BERTERIMA KASIH dengan Me sangat sangat sebab jaga Afshin dari jauh walaupun .... " Ujar Datin Aisyah .

" Sikit jer aunty . " Balas Me .

Me melihat Azrul yang duduk diatas kerusi berhadapan dengan Afshin . Takut sahaja dia abangnya itu cemburu dengannya .

" Kalau aunty nak kamu jadi menantu , boleh tak ? " Me menelan air liur kelat .

Matanya meluru ke arah abangnya . Azrul tetap membatu . " Heheh , aunty ni gurau je kan . "

" I don't think so , Me . " Ujar Datin Aisyah .

Me memberi senyuman pelik . Tidak tahu mahu membalas apa apa .

" Yelah , aunty balik dulu . Assalamualaikum . " Me menyalam tangan Datin Aisyah .

" Hati hati , aunty . " Ujar Me .

Azrul menghulur tangan untuk menyalam tangan mertuanya , namun dibiar kosong . Azrul menarik semula tangannya . Datin Aisyah berlalu pergi .

" Azrul , jangan ambil hati dengan apa yang mak mertua kau cakap . " Azrul tersenyum .

" Takpelah , Me . Lepas ni Afshin dengan aku dah cerai lepas dia bangun dari koma . You deserve her . " Sakit hati Azrul berkata .

Namun , apakan daya . Nasi sudah menjadi bubur . Dia harus menepati janjinya . Jauh dari Afshin selepas isterinya bangun dari koma . Wajah Afshin diamatinya lama .

" Aku tahu kau sayang dia . Kau jaga dia baik baik , okay ? " Tambah Azrul .

Me berdiam diri . Kasihan dengan abangnya yang hanya pasrah dengan keadaan . Azrul menyayangi Afshin . Tetapi dipisahkan kerana tingkahnya sendiri . Memang dulu dia mengiyakan untuk memisahkan Azrul dan Afshin . Namun , Azrul menggunakan masanya dengan baik . Mencintai Afshin dengan setulus hati . Menjaga Afshin dengan sepenuh perhatian .

" Azrul , kau pergilah balik dulu rehat rehat . Nanti Ayeen datang jaga Afshin . " Kata Me .

" Tak nak lah . Aku tunggu Ayeen datang baru aku balik . " Jawab Azrul .

Me memegang bahu Azrul . " You need rest . Nanti Ayeen datang , gaduh pula nanti Kitang berdua . "

" It's okay , Me . Kau ni , sejak bila jadi adik mithali ni ? Pandai eh jaga hati seorang abang . " Azrul gelak .

" Eleh , selama ni aku jaga je perasaan kau tu . Kau je yang tak perasan . Macam Afshin juga , jaga hati kau , kau je yang asyik ikut cakap isteri kesayangan kau yang satu tu . " Pedas Me berkata .

" Jangan kaitkan Asyifa dalam hal ni . Asyifa takde salah . Aku yang salah dalam hal ni . " Keras seperti ais batu Azrul berkata .

" Janganlah nak cover Asyifa . You know her to well , right ? " Me melangkah keluar .

Sangkaannya , Azrul sangat mencintai Afshin . Ternyata Asyifa masih lagi mengisi ruang dalam hati Azrul . Geram dia dengan abangnya yang masuk telinga kanan , keluar telinga kiri apabila berkata perkara buruk tentang Asyifa .

Ayeen masuk ke dalam bilik . Tubuh Azrul yang sangat dikenalinya dijeling penuh dengan kebencian .

" Out . Now . " Ayeen memeluk tubuhnya .

" Look , Ayeen a- .. "

" Kalau kau nak minta maaf , im so sorry . Maaf kau dah basi dekat aku . " Bidas Ayeen .

" Aku tahu aku salah . Aku cuma nak minta maaf . Aku tak sangka pun boleh jadi macam ni . Don't worry about Afshin . We will divorce after we wake up from his coma . It's all my fault . " Ujar Azrul dengan nada kekesalan dan berlalu pergi .

Ayeen terkedu mendengarnya . Intonasi suara Azrul sangat mendalam . Ya , kekesalan Azrul sangat kuat . Serba salah mulai menghantui dirinya . Kasihan pula dengan Azrul . Lama dia merenung wajah Afshin .

" Afshin , aku salahkah dalam hal ni ? Did you still love him ? " Ayeen mengeluh perlahan .

Air mata mulai berjuraian . " Afshin , please wake up . Kalau kau tak bangun , macam mana aku nak kahwin ? Aku tak sanggup nak tinggalkan kau atas katil ni and then pretending that I'm really enjoyed my wedding day . "

Tarikh perkahwinan Ayeen sudah pun ditetapkan . Persiapan buat majlis juga berjalan dengan lancar . Ayeen tidak mahu menjalankan majlis dengan keadaan Afshin sebegini rupa . Dia masih lagi bersedih . Afshin sangat penting dalam hidupnya . Kakak sepupu kesayangan nya juga wajib dalam album perkahwinannya .

" Ya Allah , kau sedarkanlah Afshin dengan segera dalam keadaan yang sihat Ya Allah . " Doanya kepada Allah . Tuhan yang maha berkuasa dalam segala hal .

MATA AFSHIN TERBUKA sedikit demi sedikit . Dahinya dikerut kerana kepalanya sakit . Dia memegang balutan kepala . Apa yang terjadi !

Dia duduk dengan segera . Matanya menangkap laju dimanakah dia . Tiada orang didalam bilik yang dipenuhi dengan kelengkapan hospital . Dia berfikir dengan mendalam . Hospital ! Apa yang dia buat di hospital ? Tanganya yang disambung ke drip air di pandang aneh . Apa yang sudah jadi terhadap dirinya ? Adakah sesuatu yang sangat teruk berlaku terhadap dirinya ?

Segala pertanyaan dihambur dalam kotak fikiran . Tubuhnya masih lagi lemah dipaksanya berdiri . Namun , sakit kepala menjengah membuatkan tubuhnya tersembam diatas lantai . Sesosok tubuh masuk ke dalam bilik .

Terkejut dia melihat Afshin yang sudah terbaring diatas lantai . " Afshin ! Nurse , doktor ! " Panggilnya .

CINTA MR. COMPLICATEDWhere stories live. Discover now