BAB 65

932 16 1
                                    

" LAIN KALI HATI hati . Tengok tu , tangan dah luka . " Bebel Datin Iza sambil membalut luka menantunya itu .

" Betul tu . Mama Af kena hati hati . Kesian adik haira sakit . " Haira juga turut sama membebel .

" Amboi , dia pun ikut membebel juga . " Sampuk Azrul .

Mati senyuman Afshin melihat Azrul berada di belakangnya . " Papa Af taknak kiss ker tempat luka mama Af . Kesian mama Af . "

Azrul mencium balutan luka Afshin . Ditiupnya lalu diberikan ciuman sekali lagi .

" Haira nak tahu tak ? Ada orang tu bebal . Taknak sayang papa Rul dah . " Cerita Azrul .

Afshin menjeling ke arah Azrul . Siapa yang tak sayang siapa sekarang ni hah ?

" Papa Rul kan dah ada mama Asyira yang garang macam singa tu . " Haira tertawa sambil menutup mulut .

Afshin turut tertawa kecil . Benarlah tu . Memang Asyifa garang orangnya . Asyifa tidak pernah rapat dengan Haira . Asal berjumpa sahaja , mesti Asyifa memarahinya .

" Amboi , gelak sakan nampak . Bagitahu mama Asyifa . " Ugut Azrul .

" Ehhhh , jangan jangan jangan . " Haira melambai tangannya tanda jangan .

Afshin dan Azrul tertawa . Tahu pun takut budak comel satu ni !

" Haira , sini . Ada papa Rul nak bisik . " Haira berlari kearah Azrul .

Sudah mereka berbisik , Azrul berlalu pergi ke ruang tamu . Haira pula membisik ke Afshin pula .

" Papa Rul cakap , mama Af janganlah marah marah . Papa Rul kata , papa Rul sayang mama Af . " Bisik Haira .

Afshin tersenyum . Comel . I love you more , abang !

PENUH BERSELERA PULA Afshin makan kali ini . Kena dengan seleranya . Masakan Datin Aisyah sangat tip top ! Kecuali , kek coklat . Memang tak boleh masuk tekaknya . Azrul pula tersenyum gembira . Senang hatinya melihat Afshin berselera . Selama Afshin pulang ke Teratak 'AfRul' , sedikit sahaja nasi di cicip .

" Amboi , Afshin makan macam tak pernah makan . " Gurau Me .

Afshin pula tersengih sengih . " Memanglah kena makan banyak . Makan banyak bukan untuk sorang sorang jer . "

" Comel . Nasi sampai ke dahi . " Semua tertawa .

Kecuali Asyifa . Naik muak tengok muka Afshin . Mengada ngada sahaja . Minta puji .

Afshin pula mencari dimana keberadaan nasi yang berada di dahinya . Azrul yang melihatnya lantas mengambil sebutir nasi di dahi Afshin . Ada ada sahaja perangai Afshin ketika mengandung . Comel ! Naik merah muka Afshin . Malu !

" You , I dah taknak makan . " Asyifa memberikan sisa nasinya kepada Azrul .

" Alah , kenapa tak habis ? Mama masak tak sedap ke ? " Tanya Datin Aisyah .

" Eh , sedap . Cuma takde selera tengok orang gedik . " Jawab Asyifa .

Situasi menjadi tegang buat sementara . Azrul buat buat tidak dengar sahaja . Malas hendak bertekak .

" You , jom balik . I taknak bermalam dekat sini . " Ajak Asyifa .

" Tapi I kan tengah makan . Tak habis lagi ni . " Kasihan nasi yang belum habis kalau dibiar . Membazir sahaja .

" Takpe . Afshin boleh habiskan . Nah . " Asyifa menuang sisa makanannya di atas pinggan Afshin .

" You dah ke .. "

" Takpe , Afshin boleh habiskan . Tidurlah dulu . Kesian Asyifa dah penat . " Afshin memotong percakapan Azrul .

Azrul pula geram . Kenapa Afshin tidak pernah marah Asyifa ? Tetapi , cerita Asyifa menggambarkan bukan main lagi Afshin membenci Asyifa . Adakah benar dengan segala kata kata Asyifa berkaitan Afshin . Afshin pula , kenapa biarkan Asyifa kurang ajar dengannya ? Azrul bengang . Azrul mencuci tangan lalu menarik tangan Asyifa .

" Ma , pa . Azrul balik dulu . Me , tolong hantarkan Afshin balik . " Azrul dan Asyifa

" Afshin , janganlah makan sisa Asyifa . Meh sini . " Me mahu mengambil pinggan daripada Afshin .

Tetapi di tarik Afshin . " Takpe , Afshin boleh habiskan . "

Afshin terkejut juga dengan perbuatan madunya . Hidup kena kuat . Untuk kandungannya . Afshin mengunyah nasi demi suapan . Tidak mahu dia terlihat lemah . Walaupun hati dirusuk kesedihan , dia tidak akan kalah dengan Asyifa .

AFSHIN MENANGIS TERASA dengan madunya . Haira tidak jadi menemaninya . Tertidur pula diatas sofa ruang tamu tadi . Kini , dia bersendirian sahaja dibilik . Ditemani air mata .

Habis sudah tenaganya . Asyik ulang alik ke tandas . Entahlah kenapa . Mungkin sebab terlebih kenyang . Yalah , bukan sikit sisa makanan Asyifa . Tadi dipaksanya sahaja makan . Masuk ke bilik sahaja , isi perut terus menolak keluar . Untung ada tandas di bilik Azrul . Senang ulang alik ke tandas . Perutnya terasa sakit . Tekak juga perit . Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi . Mata Afshin masih lagi tidak boleh tidur dengan nyaman .

Kakinya digagahkan berdiri . Mahu turun ke bawah mengambil air minum . Sakit tekaknya tidak tertahan . Tangga selangkah demi selangkah di susun menuruni tangga . Sakit kepala asyik menangis .

Belum sampai di lantai terakhir , Afshin terduduk . Tidak tahan lagi . Mujur ada tangan yang menolongnya supaya duduk dengan baik .

Wajah Azrul terpampang dihadapan mukanya . Afshin mengalihkan pandangan . Tidak mahu Azrul tahu dia menangis .

" Nak apa turun bawah ? Kenapa tak tidur lagi ? "

" Nak minum . "

" Sini abang papah Afshin dekat sofa . "

" Taknak . "

" Sayang , jangan degil . "

Afshin menjeling . Afshin cuba berdiri sambil dipapah Azrul . Baru selangkah , loya ditekak mulai kembali . Wuek . Habis baju Azrul kena muntah Afshin . Afshin menangis lagi . Tidak tahan dengan alahan mengandungnya . Azrul membuka bajunya . Baju diketepikan . Azrul memeluk Afshin sehingga mukanya tersembam di dada suaminya yang sasa .

" Abang minta maaf , sayang . Shh , jangan nangis . Dah lewat malam ni , sayang . " Pujuk Azrul .

" Sayang baring dekat sofa , abang ambilkan air . " Azrul membaringkan tubuh Afshin diatas sofa lalu berlari anak ke dapur .

Teh panas dibawanya beserta minyak aromaterapi . Ditiupnya dulu teh panas , baru disuakan ke mulut Afshin . Azrul menggosok minyak aromaterapi ke ketengkorokan isterinya lalu menyuruh Afshin menghidu minyak aromaterapi tersebut .

" Tidurlah . Dah pukul berapa ni . " Arah Azrul .

" Abang pergilah teman Asyifa . Afshin nak naik atas . " Ujar Afshin .

" Tak payah . Baring sini . Abang ambilkan selimut kejap . " Azrul kembali membawa selimut .

Azrul melabuhkan punggung diatas sofa lalu menjadikan pehanya sebagai bantal buat Afshin . Di urutnya kepala Afshin . Baru Afshin berasa nyaman sedikit . Tidak macam tadi , penat kerana tenaga habis di kamar mandi .

" Jangan degil . Tidur jer . " Arah Azrul lagi .

Afshin mengikut kata . Afshin menutup mata . Mencuba melelapkan mata . Loya di tekaknya kian meredah . Nasib ada Azrul pandai meredahkan loyanya . Jikalau tidak , tidak tidurlah dia jawabnya .

ASYIFA MENAMPAR WAJAH Azrul kuat . Azrul yang masih dalam lena terbangun . Terkejut dengan tindakan yang Asyifa lakukan . Afshin pula ditariknya rambut . Afshin juga turut sama . Terbangun dari tidur . Sakit rambutnya di tarik Asyifa sampai terduduk dibuatnya .

" You ni dah kenapa ? I tengah tidurkan . " Marah Azrul .

Pagi pagi buta , Asyifa sudah buat hal .

Azrul memeluk Afshin . Menolak tangan Asyifa dari terus menarik rambut Afshin .

" Sanggup you tinggalkan I dalam bilik sorang sorang semata mata nak teman perempuan dajjal ni ! " Marah Asyifa .






CINTA MR. COMPLICATEDWhere stories live. Discover now