14 - Tidak sama lagi

9K 666 9
                                    

"ARGH, perut aku sakit banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGH, perut aku sakit banget." Mila merintih kesakitan di balik tembok sekolah. Anak itu tak kuasa menahan tangisannya, merasa sangat sakit di perutnya.

Mila celingak-celinguk meminta pertolongan, namun seorang pun tak ada yang melewati area ini. Semua siswa siswi sedang melaksanakan upacara bendera bersama guru.

Mila belum makan dari tadi malam, apalagi ia sekarang terlambat ke sekolah sehingga mendapat hukuman dan tadi tidak sempat sarapan. Perutnya serasa melilit, Mila butuh asupan.

Anak itu terduduk dengan keringat yang mengucur di dahinya, memandangi dedaunan kering yang tak sempat ia singkirkan. Lesu dan lapar yang hanya Mila rasakan.

Di lapangan sekolah, Badai terus saja menengok ke sana dan kemari tepatnya anak kelas 3 berada. Badai mencari anak bertumbuh gemuk dengan beberapa jepitan dan kuncitan di rambutnya, namun, Badai tak kunjung melihatnya. Badai menjadi khawatir, kemana Mila?

Badai menengok ke belakang lalu menukar posisi dengan temannya. Dirasa tak ada yang mengawasi, Badai berlari menjauh menjauhi halaman sekolah.

Badai terus mencari Mila dari kelas ke kelas. Badai sangat yakin Mila pasti datang. Kalaupun tidak datang, Mila akan bilang padanya terlebih dahulu.

Mila dimana?

"Hei hei hei, kenapa kamu keluyuran, tidak ikut upacara?" Laki-laki dengan pentungan di tangannya itu menghampiri Badai. Badai gelagapan, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Cari temen."

"Temen kamu yang terlambat itu?" tanya bapak itu.

Badai terdiam, siapa yang terlambat menurut bapak ini? Badai harus memastikan, ia mengangguk cepat, "Iya, pak."

"Itu dia di sana, saya hukum karena terlambat," kata bapaknya sambil menunjuk arah dengan pentungan di tangannya.

Badai menunduk seraya mengucapkan terimakasih dan berlari menuju tempat yang di katakan pak Agus-- guru piket yang ditugaskan mengatur siswa siswi yang terlambat.

Setelah sampai di tempat, Badai memanggil Mila cukup keras. "MILA!"

"Badai ... Mila di sini, sakit perut," balas Mila yang mendengar Badai memanggilnya.

Badai menengok ke arah kiri dan dengan cepat menghampiri Mila lalu berjongkok menyejajarkan dirinya dengan tubuh Mila.

"Mila kenapa? Maag Mila kambuh?" tanya Badai khawatir.

Mila mengangguk. "Kayaknya iya, aku belom makan dari semalam."

"Aduh Mila, kan udah aku bilang makan itu yang teratur. Udah sini aku gendong ke uks," ujar Badai hendak menggendong tubuh Mila.

"Jangan, Badai enggak kuat, mending Badai bantu aku berdiri aja, biar aku jalan sendiri," kata Mila.

Badai membantu Mila berdiri, anak laki-laki itu membantu Mila berjalan dengan cara memapahnya. Tinggi Mila sama dengan dirinya, sehingga Badai menarik pinggang anak perempuan itu biar lebih mudah.

BADAI CAMILLA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang