"KAMU belum makan dari kemarin, kak?" Mila menatap khawatir pacarnya itu. Sebab, muka Badai terlihat pucat dan tubuhnya lemah, belum lagi rambutnya terlihat berantakan.
Badai yang kini sedang duduk di sebelah Mila seraya memeluknya dari samping itu menggeleng pelan. "Belum," balas Badai, mendusel-dusel bahu Mila.
"Ya ampun. Aku tau kakak khawatir sama tante Dania, tapi kakak juga harus jaga kesehatan, pikirin diri kakak juga. Kalo kakak sakit, ntar siapa yang jagain mama kakak?" Mila berceloteh menasehati. Badai menanggapinya hanya dengan kekehan kecil, sungguh lucu.
"Iya, sayang." Badai semakin mengeratkan pelukannya layaknya anak kecil yang tak ingin dipisahkan dari ibunya.
Mila berdiri, membuat Badai panik. "Hah, kamu mau kemana?" cowok itu menarik tangan Mila kembali sehingga ia jadi terduduk.
"Mau nyari makan, kak," balas Mila.
Badai menggeleng cepat, memeluk Mila kembali. "Jangan, kamu disini aja, temenin saya. Saya mau sama kamu." Karena gemas, Mila mengacak-acak rambut Badai lalu setelahnya ia rapikan kembali.
Aneh, kenapa Badai jadi manja seperti ini?
Egi menghela napas jengah. Kehadirannya disini seperti tak ada artinya, ia bagaikan setan di antara keduanya, tak terlihat.
"Woi, udahan napa." Egi prustasi, ia juga ingin punya ayang seperti yang lain.
"Diem!" Badai menatapnya tajam, lalu beralih menatap Mila dengan tatapan super teduhnya.
"Elah, jenggot bebek!" Egi berdiri hendak pergi dari sana, tapi Mila memanggilnya membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya.
"Kak Egi mau kemana?"
"Mau beli makanan, dek. Abang laper," balas Egi sangat ramah.
"Najis," ketus Badai.
"Aku boleh titip makanan gak, kak? Dua." Egi mengacungkan jempolnya lalu membalas, "Okey, adek." Setelahnya, Egi langsung berlalu dari sana.
Kini tinggal Mila dan Badai. Mila gusar, sebenarnya ada hal yang harus Mila tanyakan kepada Badai, dan ini mengganggu pikirannya sedari tadi.
Melihat Mila seperti ingin menyampaikan sesuatu, laki-laki itu melepaskan pelukannya, menatap Mila lamat-lamat.
"Kamu kenapa? Kalo ada apa-apa bilang sama saya, jangan dipendem."
Mila menunduk, memejamkan matanya lalu mendongak menatap Badai.
"A--aku pengen tanya. Cewek yang sama kakak tadi siapa?" tanya Mila dengan suara pelan, gadis itu melirik singkat kamar Aruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...