MILA memandangi ayam-ayam milik ayah dengan bosan. Sudah sekitar 1 jam gadis itu berdiam diri di sini, melamun sambil menunggu hpnya tercas penuh. Mak dan Shila lagi tidur, emang siang ini cuaca mendung, dan paling enak kalau tidur.
Belakangan ini sering hujan, mungkin karena musimnya. Ayam-ayam ayah berkeliaran di halaman belakang rumah dengan ceria.
Mila menyangga dagunya dengan kedua tangan. Dirasa sudah cukup lama duduk di sini, Mila berdiri menghampiri hpnya kemudian mencabutnya dari colokan. Ia berjalan menuju kamar kemudian menghidupkan kipas angin lalu berbaring di kasur.
Mila mendapat banyak chat dari WhatsApp dan rata-rata adalah grup. Ada chat dari Olin sebanyak 3 chat. Mila bisa menebak, pasti Olin akan membahas Prince, kalo tidak ya Aldy.
Namun ada satu kontak yang mengalihkan gadis itu.
Gak kenal. Mila menamainya seperti itu. Tidak usah bingung, itu adalah kontak milik Badai. Terlihat di sana sudah terdapat satu pesan, dengan cepat Mila membukanya.
Gak kenal : Mila, saya sudah pulang dari jumatan.
Jari-jari Mila mulai membalas pesan itu.
Mila : ya terus? kenapa laporan ka?
Gak kenal : pacar yg baik bukanny gitu? Selalu laporan apa aja yg dilakuin. Saya mau jadi pacar yang baik untuk kamu
Mila : g perlu, saya juga ga mau tau AWOAKWOAK
Gak kenal : sedih saya
Mila bingung harus membalas apa, sebuah ide melintas di atas kepalanya.
Mila : kak, putus yuk
Gak kenal : tunggu saya 5 menit, mila
Mila : hah? mau ngapain?
Badai tak kunjung membalas chat darinya. Mila menatap bingung pesan terakhir yang dikirim Badai, apa maksudnya disuruh menunggu 5 menit.
Gadis itu menggaruk bagian belakang kepalanya, sambil menunggu 5 menit itu tiba.
Lima menit kemudian hp Mila berdering, ternyata itu telepon dari Badai, dengan cepat pula Mila mengangkatnya.
"Keluar sekarang Mila, saya udah sampe di depan rumah kamu."
"Hah?!"
"Buka pintu nya mila, diluar gerimis."
Sambungan keduanya terputus. Mila berlari kecil menuju jendela untuk mengecek apakah Badai membohonginya. Mata gadis itu seketika melebar saat melihat Badai berdiri di depan rumahnya sambil memegang handphone, masih dengan baju koko dan sarung.
"Anjir, gak waras tuh cowok!" Mila berdecak kesal, ia paling malas kalo ada tamu, meskipun itu Badai sendiri.
Dengan gerakan lunglai Mila keluar kamar, tapi saat dirinya tiba di depan ruang tv yang langsung menghadap ke arah pintu utama, langkah gadis itu langsung terhenti, darahnya berdesir dengan keringat yang muncul di pelipis nya. Mila menatap takut, menegang dengan gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...