48 - Terima raport

5K 426 7
                                    

BEBERAPA jam lagi pembagian raport akan dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BEBERAPA jam lagi pembagian raport akan dimulai. Setelah pembagian raport tersebut, biasanya akan ada libur panjang selama 2 minggu.

Mila sarapan dengan tenang sesekali mengecek hp nya untuk bertanya pada Olin, apakah gadis itu telah sampai di sekolah.

Teringat akan sesuatu, Mila meletakkan HP-nya kembali lalu bertanya pada Mak. "Mak, kita jadi ya ke Jambi?" tanyanya.

Mak mengangguk seraya membungkus makanan untuk ayah bawa kerja.

"Jadi, insyaallah, inilah pas kamu selesai ambil raport," balas Mak. "Kemaren Mak udah ngomong sama ayah, kemungkinan sehabis kamu pulang, kita langsung berberes, besoknya pergi," lanjut mak kemudian.

Mila menunduk dengan wajah murung, ia bimbang, sebenarnya Mila seneng bisa pulang kampung, tapi nanti dirinya tidak bisa ketemu Badai. Pikiran negatif sudah mulai mengisi kepala gadis itu. Gimana kalo Badai kecantol cewek lain yang lebih cantik seksi bahenol ketimbang dirinya? Kan Mila jadi sedih.

"Mak, lama ya kita disana?"

Mak menggeleng. "Enggak, paling lima hari atau seminggu, yo ndak tau lah, pokoknya dua minggu itu kita udah pulang lagi ke rumah, kamu gak payah izin-izin ke guru."

Walaupun terkesan sebentar, Mila tetap sedih, tidak ketemu Badai sehari saja rasanya sangat hampa, bagaimana ini hampir 2 minggu.

Mila menghembuskan napasnya berat lalu mengangguk patah-patah. "Yodah, emang naik pesawat atau mobil?"

"Naik mobil, kalo pesawat mahal."

Mila mengangguk lagi, ia berdiri lalu mengambil sepatunya sekalian mengambil tas.

Ia hampir lupa kalau hari ini adalah penerimaan raport, ia kembali berujar, "Mak kalo aku dapet rangking tiga besar, mau mamak beliin apa?" tanya Mila yang mulai bersemangat.

"Dapet ucapan selamat."

Mila berdecak, ia tidak yakin bisa mendapat 3 besar, apalagi teman-temannya yang baru sungguh pintar-pintar. Terakhir, waktu kelas 3 SMP, rangking Mila sangat jauh, Mila sampai malu menyebutkannya.

"Mak aku pergi, Assalamualaikum," izin Mila sambil menyium punggung tangan Mak seusai menggunakan sepatu.

Mak membalas, "Iya waalaikumsalam, hati-hati bawa motornya, liat kiri kanan."

"Iya Mak!"

Mila langsung bergegas menuju motor beat miliknya, ia memanasinya lebih dulu, tak sampai 2 menit, Mila menjalankan motor tersebut ke sekolah.

****

Ternyata sekolah sudah ramai, Badai langsung menuju ruang latihan. Ruang latihan sudah seperti rumah baginya, sebelum datang ke kelas, Badai pasti mampir ke ruang latihan, kalo pulang juga, ia pasti lebih dulu mampir ke ruang latihan.

BADAI CAMILLA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang