BEL pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 5 menit lalu. Sekolah masih tampak ramai dengan siswi-siswi yang hendak pulang, lebih ramai lagi di parkiran karena mengambil motor masing-masing.
Badai tetap berada di kelasnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan salah seorang guru akibat lupa mengerjakan tugas yang diberikan minggu lalu. Serius, ini adalah kali pertama Badai lupa mengerjakan tugas, dan itu cukup memalukan.
Badai segera menyelesaikan pekerjaannya mengingat kelas sudah mulai sepi. Bukan takut, Badai hanya terlalu malas untuk sendiri di kelas ini.
Setelah selesai, Badai langsung beranjak dari kursinya dan mengumpulkan tugas itu di meja guru, lalu ia kembali ke tempatnya dan mengambil tas, kakinya membawanya untuk menuju parkiran.
Sesampainya di parkiran, hanya beberapa motor yang tersisa, salah satunya motor milik Badai. Cowok itu mengeryitkan dahinya kala melihat motor Mila masih berada disana, itu artinya sang pemilik juga masih berada di sekolah.
Tapi, apa yang dilakukan Mila?
Karena tak mau penasaran, Badai berlari kecil menghampiri kelas Mila. Baru saja Badai hendak masuk, Olin tiba-tiba muncul menbuat keduanya sedikit kaget.
"Ya Rabb, kaget." Olin mengelus dadanya. "Nah loh kebetulan ada kak Badai!"
Badai menaikkan sebelah alisnya. "Ada apa? Mila mana?"
"Tuh." Olin menunjuk satu kursi mempersilahkan Badai masuk. Badai melihat Mila yang menelungkupkan kepalanya di atas meja.
"Mila kenapa? Dia tidur?" Olin menggeleng. "Ish bukan tidur, dia demam, untung ad--- yah begitu lah nasib jomblo." Gadis itu tidak melanjutkan ucapannya saat Badai langsung berlari menghampiri Mila saat ia dengar Mila demam.
Badai mendekat, mengangkat kepala Mila agar gadis itu mendongak dan menatapnya.
"Mil, Mila.." panggilnya lembut.
Dengan mata yang menyipit, Mila bangun, menatap Badai yang kini udah ada di hadapannya dengan wajah khawatir.
Badai tersenyum tipis, menyentuh kening Mila dengan punggung tangannya.
"Badan kamu hangat, saya anter pulang, ya?" tawar Badai.
"Iya Mil, lo sama kak Badai aja, gak mungkin lo bawa motor gitu, pala lo aja lagi kleyengan," sahut Olin yang berada di sana.
Badai menatap Olin. "Kenapa kamu gak bilang sama saya kalo Mila sakit?"
"Ya tadinya mau gitu, tapi Mila nya gak mau, gak mau ngerepotin katanya," balas Olin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...