"MILAAAA!! pengen main tapi lo jauh banget, njem!"
"Sini nyusul, jalan kaki."
"Boleh juga ide lo, pas nyampe kaki gue paling tinggal satu."
"Gue tunggu ya, Lin."
"Goblok. Milaa, sumpah ya, gue tuh bener-bener nolep di sini, kalo ada lo di sini kan enak, bisa jalan kemana gitu, huaaaa cepet balik, Mil."
"Males, udah terlanjur betah disini. Lo aja yang pindah rumah."
"Babi."
"Eh Astaghfirullah Olin mulutnya, mau gue goreng gigi lo?!"
"Astaghfirullah maafin Olin ya Allah, saya khilaf."
"Kebanyakan berteman sama Puji ya lo."
"MALESSS!!"
"AHAHHAHAH, dasar."
"Udah ah mau nyuci baju dulu, liburan semesternya sangat tidak enak tanpa Mila, Milaa cepet pulang, jangan lupa oleh-oleh nya yaaaa!!!"
"Aman, lo tenang aja, ntar gue bawain ciki-ciki cinta."
"Btw, jajanan itu udah punah ga si?"
"Kayaknya, gue juga udah jarang nemu."
"Tuhkan ... OH IYA, MILA!"
"Lo bisa gak usah teriak-teriak gak sih?"
"Hehe sorry ... gue cuma mau memastikan langsung dari lo."
"Memastikan apa?"
"Lo ke Jambi sama kak Badai juga ya?"
"Kok lo tau?"
"HAH BENERAN?! soalnya gue salpok sama foto yang lo kirim di mobil kemaren AHAHAHHA ternyata beneran kak Badai, gue pikir orang lain."
"Itu kak Badai, ternyata dia ikut karena mau dampingi ayah bawa mobil, kan kayaknya bakalan susah kalo ayah sendiri yang bawa, harus ada temennya gitu."
"Oh ternyata begitu cerita nya, oke dah, ini gue gak jadi-jadi mau nyuci baju. OKE MILA HAVE FUN! OLEH-OLEH BUAT GUE!"
"IYA NYET!"
Sambungan teleponnya langsung terputus. Mila berdiri, menghampiri yang lain karena gadis itu tadi izin untuk mengangkat telepon dari Olin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...