MALAM ini, Mila tak kuasa menahan senyumannya. Ia terus saja tersenyum lebar sehabis pulang dari minimarket tadi. Ia seperti sangat lemah, belum lagi hatinya yang terus bergetar setiap mengingat nama Badai.
Mila mengunci pintu kamar dan berbaring di kasur dengan muka yang ditelungkupkan di guling. Kedua kakinya ia goyang-goyangkan secara bersamaan.
Ia tak menyangka dirinya dan Badai akan sedekat ini lagi. Mila pikir, Badai benar-benar telah melupakannya dan tidak suka lagi padanya. Mila tidak tau harus bereaksi bagaimana, beberapa waktu lalu Mila dibuat kesal oleh sikap Badai yang begitu lembut pada Fely, tapi sekarang, dia malah baper pada laki-laki itu.
Ah ia langsung kepikiran pada Olin, sahabatnya. Gadis yang sudah berteman dengannya lebih dari tiga tahun itu tak tau apapun mengenai Badai dan Mila. Mila menjadi tak enak, suatu saat nanti, Mila pasti akan menceritakannya.
Mila mengambil hpnya yang ada di sebelah, lalu membuka Twitter. Twitter adalah aplikasi yang gadis itu gunakan untuk curhat dan berinteraksi dengan teman-teman mutualnya. Teman disekitarnya tidak ada yang tau akun Mila, termasuk Olin. Olin maafin Mila ya?
Mila mulai ngetwit dengan ceria.
mau cerita dong, crush gue pas masih kecil balik lagi dan ternyata masih suka sama gue, tapi gw agak ragu, soalnya lo semua tau kan ya kalo badan gue tuh gembrot bgttt, sedangkan dia ganteng bgttt. dia beneran suka gak sih? atau cuma mainin perasaan gue aja?
Mila menulis cuitan tersebut lumayan panjang. Responnya baru beberapa orang saja. Mila kembali menutup hpnya dan bersiap-siap untuk tidur.
Hari sudah semakin malam, Mila berusaha untuk tidur meskipun sangat sulit. Namun lama-kelamaan mata itu terpejam dengan sendirinya.
****
"Mila, ayah udah pergi kerja tadi subuh katanya ada barang masuk yang harus dia handle, jadi kamu sekolah sekalian anter Shila ya?" ujar Mak seraya menaruh sarapan diatas meja.
Mila yang baru saja keluar dari kamarnya setelah bersiap-siap itu mengangguk. "Cepet banget ayah pergi."
"Iya soalnya jam empat pagi tadi baru di telpon, buru-buru."
Mila lagi-lagi mengangguk dan mendudukkan dirinya di kursi meja makan.
Mak mengambil satu piring dan diisi nasi goreng lumayan banyak. Mak juga mengambil satu sendok. Wanita berumur hampir 40 tahun itu menyuapi kedua anaknya yang tak lain Mila dan Shila dengan telaten.
Setelah sarapan selesai, Mila langsung mengeluarkan motor dan memanaskannya. Sambil menunggu, ia kembali masuk ke kamar untuk sekedar mengecek penampilan.
"Mbak cepet lah, lama banget," teriak Shila dari arah depan.
Mila keluar sambil membalas, "Bacot, udah nebeng ngoceh mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...