SETELAH Badai menjelaskan semuanya, Mila kini menjadi lega, keduanya memutuskan untuk berkeliling lagi dengan sepeda mumpung masih pagi. Terlihat jelas mata keduanya yang sembab sehingga orang-orang mengira mereka berdua sedang berantem, seperti tadi;
"Dek, berantem ya sama pacarnya?"
"Kamu kenapa nangis?"
"Mas, jangan nyakitin perasaan pacarnya dong, jadi sedih kan."
"Kak, kakak tu harus menghargai pasangan, gak boleh seenak hati."
Tapi ada juga yang membuat mereka jengkel, seperti ini;
"Paling cowoknya selingkuh, wajarlah ya ceweknya jelek kek gitu."
"Cowoknya terlalu ganteng sih, gak cocok memang dijadiin pasangan. Kalo cowoknya ganteng, cewek nya juga harus cantik, lah kalo ini?"
Mila ingin sekali merobek-robek muka mereka semua, Mila seperti bertemu dengan haters nya, sangat menyebalkan. Ia menatap Badai tambah ingin menangis, emang mulut manusia sangat beracun.
Cuma bisanya buat sakit hati, terus enggak merasa bersalah! Mila mendengkus.
"Jangan didengerin, mereka gak kenal kamu, saya yang lebih paham," kata Badai waktu itu menenangkan sambil merangkul tubuh Mila membuat hati kecil Mila kembali tersentuh.
Mereka berdua sekarang sudah berada di atas sepeda, berkeliling seraya melihat-lihat sekitar.
"Mila, kita cari sarapan dulu ya?" ajak Badai yang masih fokus mengayuh sepeda. Mila mengangguk meski tak dilihat Badai. "Iya, kak."
"Mau makan apa?"
"Gado-gado." Mila membalas semangat.
Badai mengulum senyum, kemudian melanjutkan, "Manusia ajaib, gak bilang terserah kalo diajak makan."
"Hehe." Mila menyengir. "Lagi pengen gado-gado soalnya, kak."
"Iya, saya cari dulu ya gado-gado nya, biasanya di dekat sini ada," tutur Badai. Laki-laki menatap fokus ke jalanan sambil melihat-lihat tempat jualan gado-gado. Benar tebakannya, ia melihat ada yang jual makanan tersebut, tak menunggu lagi, Badai mengayuh bersama Mila menghampiri tempat itu.
****
Fely baru saja tiba di depan rumah milik Badai sambil membawa beberapa kantong plastik di tangannya. Ia menghembuskan napasnya panjang setelah itu membuka pagar dan langsung mengetuk pintu utama.
Tok.. tok.. tok..
Tak lama kemudian Dania membukakan pintu untuknya, menatap Fely dengan bingung.
"Siapa, ya?" Alis Dania bertaut.
Fely tersenyum canggung, gadis itu menunduk sedikit. "Pagi tante, saya Fely, temen deketnya Badai, salam kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...