BADAI CAMILLA [COMPLETED]

36 - Ditolak

KARENA satu sekolah sudah tau Mila adalah pacar Badai, akun Instagram gadis itu tiba-tiba diserbu oleh akun-akun yang ingin follow dirinya. Mila seolah menjadi superstar. Jangan dipikir ia senang, rencananya Mila akan membuat akun Instagram lagi supaya terhindar dari mereka semua.

Menjadi orang di kenal sungguh tidak enak, Mila pasti menjadi perhatian di sekolah, ada yang suka dirinya, ada pula yang tidak.

Saat ini Mila sedang berada di luar rumah, entah kenapa dirinya tiba-tiba saja ingin minum pop ice. Berulang kali Mak bilang jangan minum pop ice, tapi Mila tak mendengarkan, ia betul-betul pengin.

Mila berjalan seorang diri untuk menuju warung yang menjual apa yang Mila inginkan. Setelah sampai, gadis itu langsung memesan dan menunggu seraya bermain hp.

Cukup lama menunggu akhirnya pop ice yang Mila pesan dengan rasa melon itu jadi juga. Mata Mila langsung berbinar dan mengambilnya, ia membayar pop ice itu kemudian langsung pulang ke rumah.

****

"Dai, jelasin lah anjir, kok bisa lo pacaran sama Mila? Itu tuh kayak di luar ekspektasi gue." Egi bertanya dengan ekspresi yang bermacam-macam. Malam ini ia sedang main ke rumah Badai, hanya karena penasaran, Egi sampai rela malam-malam main kesini, soalnya di sekolah Egi tak bertemu Badai lagi setelah cowok itu pergi.

"Ngapain gue harus jelasin ke lo," kata Badai acuh.

"Ya jelasin lah, ini tuh menyangkut perasaan gue, gue cuma mau memastikan," balas Egi.

Badai menaikkan sebelah alisnya tak mengerti. "Perasaan lo? Lo suka sama cewek gue? Abis lo." Badai melotot, mengangkat kepalan tangannya yang langsung di tahan oleh Egi.

"Woi woi santai dulu, sat!" Egi ikutan panik, ia mengelus dadanya. "Bukan itu maksud gue, sensi amat lu kek cewek. Gini loh Badai sayang, sebenernya gue suka sama Fely, tapi gue tahan-tahan karena gue pikir Fely pacar lo." Egi menunduk.

"Lo suka Fely?" Egi mengangguk.

Badai tertawa kecil lalu menepuk-nepuk pundak Egi. "Utarain aja perasaan lo, setau gue, orang yang suka memendam perasaan itu, cepet mati."

"Heh?!" Egi terlonjak kaget. "Sembarangan lo, anj--" Egi menghentikan ucapannya.

"Nih gue kasih buktinya," ujar Badai lalu memperlihatkan sebuah foto yang ia simpan di galeri, setelah itu ia berikan kepada Egi.