HUJAN mengguyur wilayah kota cukup deras didukung pula oleh cuaca mendung. Badai mengendarai mobilnya dengan hati-hati bersama Mila yang duduk di sebelahnya. Gadis itu sedang menyeruput air mineral yang ia bawa dari rumah.
Badai menghentikan mobilnya membuat Mila mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa, kak?"
Badai menunjuk depan mobilnya dari situ, memperlihatkan seekor kucing yang terdiam di tengah jalan di guyur hujan. Satu informasi bahwa Badai adalah pecinta kucing. Menurut Badai, kucing adalah makhluk paling menggemaskan. Sedangkan Mila, ia juga menyukai kucing, kucing lucu. Tapi ya gitu, kalo sedikit saja kucing itu berjalan ke arahnya, Mila pasti lari ketakutan.
"Kamu suka kucing?" tanya Badai. Mila tersenyum dengan muka bingung, gadis itu menggaruk bagian belakang kepalanya. "Suka, eh ya dikit lah."
Badai mengangguk sekali. "Gitu ... kamu tunggu sini sebentar, ya?"
"Mau kemana, kak?"
"Ke situ." Lagi-lagi Badai menunjuk kucing tersebut. Mila hanya mengangguk, melihat Badai mau ngapain.
Badai turun dari mobil tanpa payung membuat bajunya langsung basah seketika. Cowok itu menghampiri kucing yang hanya diam di bawah hujan.
Badai bergerak pelan, tak ingin mengagetkan kucing tersebut.
"Puss ..." Kucing tadi langsung menoleh seolah mengerti Badai memanggilnya, ia sedikit mundur karena ketakutan.
Untuk itu, Badai tersenyum hangat, mengadahkan tangannya agar kucing itu menghampirinya. Merasa puas saat kucing tersebut secara perlahan menghampiri Badai, menyentuh lengan cowok itu.
Saat kucingnya sudah berada di tangan, Badai mengelusnya dengan lembut meskipun bulunya telah basah karena hujan. Badai berbalik, ia terlonjak kaget saat Mila berdiri di belakang dengan senyum lebar.
"Kucing tau aja di gendong orang ganteng, hehe." Mila menyengir.
"Mila, hujan! Kenapa kamu turun dari mobil? Liat nih, kamu basah." Badai memerhatikan Mila dari atas hingga bawah yang sudah terguyur hujan, basah kuyup.
Mila menyeka mukanya yang terguyur air hujan, ia menggeleng seraya tersenyum ceria. "Gak papa, kak, bukannya tujuan kita memang kek gini, ya?"
"Iya, tapi bukan disini."
"Di sini aja," Mila menjeda ucapannya lalu melihat sekitar. "Di sini sepi, gak akan ada yang ngejek."
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...