MILA dapat bernapas lega karena hari ini adalah ujian terakhirnya. Ia menjalankan ujiannya dengan lancar meskipun seringkali terkecoh sama soal.
Mila kembali memeriksa lembar jawabannya sebelum dikumpulkan, ujian terakhirnya ini adalah penjaskes, ia juga tidak masalah jika banyak salah, karena sedari SD pun Mila tetap tidak mengerti pelajaran penjas.
Saat detik-detik terakhir, akhirnya Mila mengumpulkan tugasnya dan kembali ke tempat duduknya semula.
"HUA AKHIRNYA UJIAN BERES!" Ara berteriak girang, seperti beban di hidupnya telah sirna begitu saja. Gadis itu menghampiri Maria, menepuk pundaknya berkali-kali serta bertos ria.
"Puji Tuhan, gue enggak perlu lagi tiap malam belajar. Kepala gue dah ngepul sama asap!" Maria berucap syukur yang dibalas senyuman manis oleh Ara.
Olin yang duduknya terpisah juga ikut nimbrung, menghampiri Mila di tempat duduknya.
"Keluar yuk, bentar lagi pulang, kan?" ajak Ara yang diangguki semuanya. Keempat gadis itu langsung berjalan menuju keluar kelas, duduk di depan pohon yang ada di sana, melihat sekitar yang ternyata anak-anak lain lebih menghambiskan waktunya di luar kelas.
"Biasanya di sini abis ujian ngapain, dah?" gumam Maria sambil berpikir.
"Kayaknya class meeting, deh. Soalnya sepupu gue sekolah di sini, terus tahun kemaren cuma class meeting." Ara membalas.
"Emang class meeting ngapain aja? Sekolah gue dulu gak ada begituan, cuma diem ngango-ngango doang," timpal Mila, ikut bersuara.
"Iya," sahut Olin menyetujui Mila karena dulu mereka satu sekolah.
"Class meeting itu kek ngadain perlombaan perkelas biar gak bosen. Kan abis ujian biasanya guru-guru repot sama urusan raport, nah jadi dibuat perlombaan, biasanya yang ngurus anak osis, atau anak-anak ekskul gitu, gue juga kurang tau di sekolah ini. Osis deh kayaknya." Ara menjelaskan panjang lebar membuat ketiga temannya manggut-manggut mencerna ucapan Ara.
"Iya sih, enak kalo kayak gitu. Kalo class meeting lombanya apa aja?" tanya Mila.
"Gue kurang tau juga, tapi gue denger-denger ada futsal, soalnya rutin tiap tahun."
Mila dan Olin langsung saling pandang satu sama lain. Seolah mengerti maksud nya, keduanya menyunggingkan senyum.
Anjay, banyak cogan.
Mila kesenengan dalam hatinya. Walaupun ia sudah punya pacar ganteng seperti Badai, itu tidak membuat Mila menyurutkan niatnya untuk melihat cogan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...