20 - Mila usil

7.6K 556 17
                                    

JAM pulang sekolah hari ini agak telat, bu Dewi selaku guru Biologi memberikan catatan banyak sekali, jadi, jika belum menyelesaikan catatannya hari ini, mereka tidak boleh pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JAM pulang sekolah hari ini agak telat, bu Dewi selaku guru Biologi memberikan catatan banyak sekali, jadi, jika belum menyelesaikan catatannya hari ini, mereka tidak boleh pulang.

Beruntung Mila sudah menyelesaikannya, walaupun tulisannya terkesan acak-acakan, Mila tak peduli, yang penting dirinya pulang.

Olin juga sudah menyelesaikan catatannya, mereka berdua segera membereskan semua barang-barangnya dan pamit untuk pulang.

Mila dan Olin berjalan sambil menggandeng tangan menuju parkiran. Senyum Olin terukir jelas saat melihat Prince yang sudah menunggunya di parkiran, di atas motor cowok itu. Dengan ceria, Olin menghampiri Prince.

"Kak maaf ya aku lama," kata Olin tak enak hati.

Prince tersenyum. "Gak papa, aku juga baru keluar kok, ayo aku anterin balik," kata Prince seraya memberikan Olin helm.

Olin menerimanya, ia menatap Mila hendak berpamitan, namun salah fokus dengan seseorang yang berada di belakang sahabatnya itu.

"Kak Badai? Belom balik kak?" tanya Olin sopan.

Mila langsung mengeryitkan dahinya dan menoleh ke arah belakang, sempat kaget ketika ternyata Badai sudah berdiri tepat di belakangnya.

Badai yang ditanya Olin seperti itupun tersenyum singkat. "Belum."

"Terus kakak ngapain sama Mila?"

"Mila?" Badai bertanya balik, lalu menunjuk motornya. "Ini motor saya, mau pulang."

Olin manggut-manggut mengerti lalu gadis itu berpamitan untuk pulang.

Setelah Olin dan Prince meninggalkan halaman sekolah, Mila bernapas lega, ia menepuk kesal dada Badai.

"Kak, untung ya Olin gak mikir macem-macem, lagian kakak tegak di belakang aku." Mila berdecak kesal.

Badai terlihat tak peduli. "Ya biarin, lagian motor saya emang ada di sebelah motor kamu."

"Hmm," dehem Mila tak ingin memulai perdebatan, gadis itu segera menaiki motornya yang langsung di tahan oleh Badai.

"Kamu gak pake helm?" tanya Badai yang dibalas gelengan kepala oleh Mila. "Nggak, kan deket sini rumah aku," balas Mila menunjuk jalan arah rumahnya.

Badai langsung mengambil helm yang ada di motornya. Sebenarnya itu helm kesayangannya yang tentunya bukan helm biasa. Ia menyerahkan helm itu pada Mila.

"Pake, saya gak mau kamu kenapa-napa."

Mila mendengus. "Kak, rumah aku dekettt banget dari sini, gak perlu pake helm, gak nyampe lima menit juga udah sampe."

"Mila, mau dekat mau jauh, kamu harus tetap mementingkan keselamatan kamu, kita gak ada yang tau musibah, kamu pake, ya?"

"Kakak doain aku kenapa-napa?" selidik Mila.

BADAI CAMILLA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang