KARENA kejadian tadi di uks, Mila tidak fokus dengan pelajaran yang ada di depannya. Gadis itu terduduk dengan pikiran yang melayang ke mana-mana.
Olin di sebelahnya juga sibuk sekali, selalu bertanya tentang Badai.
"Mil, lo ngapain aja sama kak Badai?" tanya Olin sambil berbisik.
"Enggak ngapa-ngapain." Mila membalas.
"Bohong. Ya kali lo selama dua jam cuma plonga-plongo, diem-dieman sama kak Badai. Ngomongin apaan sih? Jujur aja lah sama gue," tanya Olin lagi dengan beruntun.
"Ck, gue gak ngobrol apa-apa, Lin. Cuma ngobrol biasa aja, dia nanya gue dulu dari sekolah mana, terus gue tinggal di mana, sama dia nanyain kenapa gue enggak ikut ekskulnya dia," balas Mila dengan tenang.
Olin maapin gue ya udah boong, tapi gue emang gak bisa ceritain semuanya.
"Oalahh. Btw, pas lo digendong sama kak Badai tadi, si Puji emosi anjir," kata Olin diakhiri dengan gelak tawa.
Mila tampak terkejut. "Masa iya? Lah, kenapa emosi?"
"Ya lo tau sendiri lah, si Puji kan dari awal udah naksir berat sama kak Badai, sampe bela-belain ikut eskul yang sama kayak kak Badai," Olin berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Dia juga sempat jelek-jelekin lo sama circlenya."
"Pas tau Badai gendong lo, dia nampaknya marah banget."
"Sialan si Puji. Itu beneran?"
"Iya, gue ngeliat sendiri pas gue mau nganterin makanan ke lo waktu di uks. Pas gue balik lagi, eh Maria sama si Ara ternyata udah ngerjain duluan hahaha."
"Lo mau tau gak apa yang dilakuin Maria sama Ara?" tanya Olin membuat Mila penasaran. "Apa?"
"Helmnya ditukar sama helm buk Rukmini." Olin tertawa ngakak, memegang perutnya sambil membayangkan kejadian tadi.
"Hah serius?!" Mila kaget. Ia tak menyangka Ara dan Maria akan melakukan hal nekat seperti itu. Emang ya, tidak ada yang berani jika sudah berurusan dengan kedua makhluk itu, apalagi Ara, si ukhti bar-bar.
"Iya untungnya buk Rukmini masih baik hati, Puji cuma disuruh keliling lapangan tiga putaran."
"Astaga sampe segitunya." Mila sendiri tidak dapat berkata-kata. "Ara sama Maria ada-aja dah. Tapi gue enggak perlu digituin sih, lagian kalo Puji mau suka sama kak Badai ya udah, gue juga enggak ada hubungan kok sama kak Badai."
"Masalahnya bukan itu, paul. Ara sama Maria bertindak gara-gara lo dikata-katain sama si Puji, apa enggak kesel!"
"Dikatain nya kayak mana?"
"Dikatain gendut."
Mila tertawa. "Ya kan memang, real woi."
"Ya tetep aja gak suka, udah ah gak ada yang boleh bilang lo gendut!" kata Olin dengan galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...