DUA hari setelahnya, Badai beraktivitas seperti biasa. Laki-laki itu baru saja pulang dari rumah sakit dan kini rebahan di kasur empuk miliknya. Dania belum sadarkan diri, namun kata dokter kondisinya kian membaik membuat Badai sedikit lega.
Dua hari selalu berada di rumah sakit, dan dua hari itu pula Badai tidak datang ke sekolah. Egi yang membantunya untuk bilang kepada guru bahwa ia tak dapat masuk sekolah dulu. Namun pagi ini rencananya Badai akan masuk sekolah kembali mengingat kondisi Dania kian membaik.
Badai menatap langit-langit kamarnya yang polos berwarna putih bersih. Ia memejamkan mata sejenak. Beberapa hari ini pikirannya memang kacau melihat kesehatan sang mama, namun ia lega, mamanya selamat dari kecelakaan maut beberapa waktu silam.
Jam menunjukkan pukul 3 pagi, dan Badai belum tidur. Akhirnya, laki-laki itu memutuskan untuk memejamkan mata hingga dirinya terlelap dalam mimpi.
****
Kicauan burung ditemani ayam berkokok dari belakang rumah milik ayah seperti alarm setiap paginya bagi Mila. Ayam ayah yang tidak banyak namun sangat berisik itu mampu membangunkan Mila dari tidurnya. Bahkan alarm di hpnya sendiri kalah dengan suara yang dihasilkan Stefan, ayam ayah.
Mila segera beranjak dari kasurnya dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini ia berangkat bersama Badai, cowok itu sendiri yang mengajak berangkat bareng, tentu saja Mila tak menolak.
Mila bersiap lebih cepat dari biasanya, tak ingin membuat Badai menunggu, padahal jam masih menunjukkan pukul setengah 7 pagi, sangat lebih cepat dari Mila yang biasanya berangkat 10 menit sebelum bel sekolah berbunyi. Maklum, rumahnya kan dekat dengan sekolah.
"Hari ini bawa motor, Mil?" tanya Mak yang menyuapi Shila makan, persis seperti Mak menyuapi Mila dulu ketika masih sekolah dasar. Ternyata di lakukan secara turun-temurun.
"Enggak, mak. Aku sama Badai," balas Mila.
"Ibunya Badai udah sembuh?"
"Belum, katanya belum sadarkan diri, tapi kondisinya baik-baik aja." Mak mengangguk beberapa kali seraya tersenyum tipis, merasa ikut senang mendengar kondisi Dania semakin membaik.
Tinn..
Mila mendengar klakson sekali dari sebuah sepeda motor. Langsung saja Mila mengintip. Benar saja dugaanya, ternyata itu motor Badai. Cepat sekali Badai berangkat sekolah pada jam segini. Ah, Mila baru ingat, Badai adalah siswa disiplin yang jarang sekali datang terlambat, tidak seperti dirinya.
Setelah berpamitan dengan Mak, Mila melengos ke depan menemui Badai. Gadis itu mengenakan sepatu dengan terburu-buru dan menyambut riang datangnya Badai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...