"GI, lo harus bantu gue nyiapin surprise buat cewek gue." Badai menatap Egi dengan tajam, sedangkan yang di tatap hanya menunjukkan ekspresi ogah-ogahan.
"Ah lo mah, itu kan cewe lo, kerjain aja sendiri," tolak Egi mentah-mentah. Namun ketika ada perubahan dari muka Badai yang secepat kilat, Egi langsung meneguk ludahnya, mengangguk pasrah.
"Bangsat bangsat, ya udah lah, gue bantuin, lo mau buat surprise yang kayak mana?" tanya Egi pada akhirnya.
Badai merogoh saku celana kemudian mengeluarkan HP-nya dan membuka galeri, memperlihatkan sebuah foto.
"Gue mau kayak gini."
"Njir, enak banget jadi Mila." Egi menggeleng takjub, ia mengerucutkan bibirnya kemudian melanjutkan, "Gue mau nyalonin diri jadi selingkuhan lo deh, Dai."
"Stres!" Badai berdesis. Laki-laki itu menuju tempat duduknya, mengambil sebuah kertas kemudian menulis diatasnya dengan pena. Setelah selesai, Badai kembali menghampiri Egi, menyerahkan kertas tersebut.
"Gue hari ini belum ketemu Mila, rencananya nanti malem mau gue temuin sekaligus ngasih surprise buat dia," kata Badai lalu menyerahkan kertas itu sepenuhnya pada Egi. "Lo kasih kertas itu ke Mila, pastiin dia bener-bener baca surat yang udah gue tulis. Setelah itu, kita langsung otw, nyiapin semua." Egi manggut-manggut mengerti, ia menengok ke jam yang berada di atas papan tulis, beberapa menit lagi jam pulang, kini kelas mereka sedang bersiap-siap.
Tepat setelahnya, bel pulang berbunyi, Egi langsung menjalankan aksinya untuk memberikan Mila surat, sedangkan Badai menunggu di belakang sekolah bersama motornya.
****
Selang beberapa menit Egi kembali menemui Badai di belakang sekolah. Cowok itu tampaknya datang dengan keringat yang mengucur deras di dahinya serta ngos-ngosan.
"Udah?" tanya Badai. Egi membalas dengan anggukan mantap.
"Bagus." Badai menepuk pundak lelaki itu sekali kemudian langsung bergegas untuk mempersiapkan surprise nanti malam.
Setelah sampai, keduanya langsung mengamati area taman dan mengatur dekorasi sedemikian rupa. Mereka juga memilih untuk menggunakan bagian belakang taman yang tak banyak orang datangi.
"Menurut lo, bagian atas mejanya ini bagusan di kasih apaan ya?" tanya Egi sambil memikirkan ide.
"Kasih foto gue sama Mila, jangan foto lo, ntar dia muntah," celetuk Badai membuat Egi mendengus kasar. "Anak babi."
Seolah perintah, Egi langsung bersiap mencetak foto sedangkan Badai mempersiapkan hal yang lainnya.
Berjam-jam mereka berkutat dengan kegiatan masing-masing hingga tak sadar hari sudah mulai sore. Kerjaan mereka hampir selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...