RINGISAN kecil keluar dari mulut yang disertai sumpah serapah milik Mila. Mata kakinya baru saja kehantuk ujung kursi dan itu sakitnya sangatlah luar biasa.
Mila menuju kursi dengan susah payah, bahkan ia berjalan seperti orang cacat.
"Tai tai, setanlah, nyusahin aja," umpatnya semakin kesal, ia menggosok-gosok bagian yang sakit itu dengan telapak tangannya.
"Makanya kalo jalan-jalan liat-liat," tutur mak tanpa reaksi apapun, bahkan wanita berumur 40 tahun itu masih asik dengan kegiatannya, melipat baju.
"Ya namanya juga musibah, mak, lagian siapa suruh kursi nya taruh situ, untung aku gak meninggal." Mila membela diri meskipun ucapannya terkesan ngawur.
"Malah nyalahin kursi haduh, lipet nih baju."
"Aduh aku sibuk banget mak," ujar Mila cepat lalu berlari ke dalam kamar dengan kakinya yang masih sakit. Sial, kakinya seperti ingin diamputasi.
"Gak ada kerjaan kamu seharian Mil, Mil." Mak sampe geleng-geleng kepala.
Mila menutup pintu kamar namun tak dikunci. Mila menghidupkan kipas angin, menutup gorden dan membawa cemilan ke dekatnya, sungguh surga dunia.
Mila membuka hp, ia membalas chat dari teman-temannya. Gadis itu bersedih tak mendapati chat dari Badai. Dengan keteguhan hati, Mila akhirnya mengchat Badai terlebih dahulu.
Mila : kak
Mila : ooooo kak
Mila : lgi ngapain kak?
Tak perlu menunggu, Badai langsung membaca pesannya, Mila menutup mata tak siap melihat jawaban Badai. Karena terlalu penasaran, Mila mengintip sedikit.
Badai : istirahat, abis olahraga
Mila : wiii olahraga, no pict hoaxxx😏
Badai :
Mata Mila langsung melotot kaget, ia refleks melempar hpnya karena itu sangat tidak baik untuk kesehatan. Apa-apaan Badai? Kenapa ia mengirimi foto seperti ini pada Mila?
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...