SEMUA barang telah dimasukkan ke bagasi bagian belakang mobil. Hari ini Badai, Mila, dan sekeluarga akan kembali ke Jakarta. Keluarga yang lain sudah pada berkumpul di depan rumah nenek.
Mereka semua tersenyum. Mak tersenyum namun matanya berkaca-kaca. Wanita itu menghampiri sang ibu yang sudah tua, kemudian memeluknya dengan erat.
"Mak, Rini balik dulu yo, jaga diri baik-baik."
Dengan gerakan patah-patah nenek membalas pelukan Mak, ia menepuk-nepuk punggung sang anak.
"Iyo, Rin, insyaallah."
Terakhir, Mak melepaskan pelukan keduanya, wanita itu berganti menjadi menyalim tangan sang ibu dengan lama.
Mak berganti ke sebelahnya di mana keluarga lain berjejer. Mak menyalami bude, pakde, om Feri yang merupakan adiknya, terakhir saling cepika-cepiki pada keponakannya.
Di belakang Mak ada Mila yang ikutan, ia juga menyalimi orang-orang yang lebih tua darinya itu. Hingga tibalah dirinya berhadapan dengan Via yang hanya menunduk ditatap oleh Mila. Mila tersenyum ramah, gadis itu memeluk Via dengan erat.
"Mila, maafin aku ..." cicit Via berbisik.
"It's okay, Via. Aku enggak marah sama sekali." Mila tersenyum menanggapinya, membuat Via semakin erat memeluk Mila.
Badai berhadapan dengan Saka, cowok tengil itu kini menunduk lesu.
"Kapan-kapan main sini lagi yo, Dai," kata Saka, menepuk-nepuk pundak Badai.
Badai mengangguk pasti. "Gak usah khawatir. Tempat ini bakalan jadi tujuan gue kalo mau liburan," balas Badai, merangkul teman yang baru ia kenal hampir 2 minggu ini.
"Hati-hati." Badai menangguk lagi. "Thanks!"
Usai acara pamit-pamitan, rombongan itu langsung masuk ke dalam mobil.
Semua pintu mobil di tutup, tangan mereka saling melambaikan dengan senyum yang tercetak jelas di wajah.
"Dadahh!!!" ucap mereka berbarengan.
Mobil mulai meninggalkan tempat dengan ayah yang membawa. Sedangkan Badai duduk di sebelahnya, ia yang menyetir ketika malam hari tiba.
"Bawaan kita banyak banget," celetuk Mila seraya menoleh ke arah belakang bagian mobil.
"Isinya jajananmu semua," sahut Mak yang ada di sebelah nya.
"Barang-barang Mak banyak juga." Mila tak terima, padahal barang mereka semua sama banyak.
Perjalanan mereka akan panjang, belum lagi senin besok mereka akan mulai beraktivitas kembali akibat libur semester telah usai.
Detik itu juga, Mila memutuskan untuk tidur, agar perjalanan tak terasa begitu lambat.
****
Di malam hari Mila terbangun. Kini semua sudah tidur, tinggal Badai sendiri yang masih terjaga dengan setir di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...