SUDAH tiga hari semenjak ujian dilaksanakan. Tiga hari itu pula Mila jarang bertemu Badai di sekolah, hanya ketemu ketika datang dan pulang, Mila lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kelas, namun, keduanya masih kerap saling mengirimi chat.
Mila baru saja pulang dari sekolah dan langsung bersih-bersih serta mengganti pakaiannya menjadi pakaian rumahan, setelah itu ia menuju dapur kemudian membuka pintu yang langsung mengarah pada kandang ayam.
Mila berdiri di belakang rumah sambil memandangi kedua ayam milik ayah, Stefan dan Grace. Itu adalah nama yang Mila berikan untuk keduanya.
"Stef, lo kok jelek banget sih, kayak tai," kata cewek itu sinis.
Jika Stefan bisa berbicara, sudah dipastikan ia bakal menghujat Mila habis-habisan.
"Lo liat noh Grace, cantik, bahenol, lah elu lanang, kaga ada sixpack-sixpack nya, gue goreng juga lu."
"Mak gak ada kawan dia Mak," ujar Shila memperlihatkan kelakuan Mila pada Mak. Shila berdiri di sana cukup lama, memerhatikan sang kakak yang berbicara pada ayam-ayam, pake nada penghinaan pula.
"Ngapain sih lo kesini? Pergi sana jauh-jauh," usir Mila.
"Dia mana ada kawan lah, dek, kawannya ayam-ayam, sama itu kucing putih, diajak ngomong terus, sekali dikejer takut."
Mila tertawa mendengar ucapan Mak, iya sih Mila memang sangat menyukai kucing, bahkan sekali-kali gadis itu mengelusnya. Tapi jangan harap Mila berani, dikejer sedikit saja dia teriak-teriak.
"Berisik kali kelen ini." Mila mendengus kemudian berdiri, ia melambaikan tangannya pada Stefan dan Grace.
"Bye Stefan, bye Grace, nyonya mau rebahan dulu di kasur," kata gadis itu lalu pergi dari sana menuju kasur kedua orang tuanya.
Sesampainya di kasur Mak, Mila langsung tiduran di sana, ia membuka hp, membuka aplikasi tiktok dan menscrool video-video tersebut. Video-video di tiktok membuatnya ngakak, selain banyak video lucu, tiktok adalah gudangnya cogan, Mila suka itu.
20 menit ia menscrool tiktok, Mila menguap, ngantuk sekali, hingga akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
****
15 menit Badai menunggu jawaban pesan yang ia kirimkan pada Mila. Badai ingin tau kondisi gadis itu, namun Mila sampai sekarang tidak membalas pesannya. Biasanya Mila tidak seperti ini, Mila selalu membalas pesannya dengan cepat. Badai menjadi khawatir, hingga ia memutuskan untuk menelepon Mila.
Pada sambungan pertama, Mila tak kunjung membalas pesannya. Hingga Badai meneleponnya kembali.
Cowok itu menggigit bibirnya dengan tubuh yang mondar-mandir layaknya setrika, belum lagi handphone itu berada di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...