MILA mengacak rambutnya saat tak mendapati Olin di kelas, gadis itu tiba-tiba saja menghilang. Ia jadi khawatir, Mila harus menceritakan semuanya pada Olin.
"Ra, Mar, liat Olin gak?" tanya Mila sambil menghampiri kedua orang tersebut. Maria dan Ara kompak menggeleng tanda tak tau.
"Sorry Mil, kita gak tau. Eh tunggu dulu," Ara berpikir mengingat kejadian tadi. "Coba deh lo cari di UKS, seinget gue tadi dia bilang kepalanya pusing terus agak gak enak badan, siapa tau kan dia di UKS?" lanjutnya.
Mila mengangguk cepat lalu mengucapkan terimakasih, setelah itu ia berlari keluar kelas mencari keberadaan Olin di UKS.
Di pertengahan jalan, dirinya dihadang oleh seorang gadis cantik dengan badan langsing yang begitu Mila impikan sedari dulu, serius, gadis itu benar-benar cantik.
"Kak Fely?" Mila bergumam.
"Mila ya?" Mila mengangguk membenarkan.
Fely memgambil napas dalam-dalam kemudian ia keluarkan, gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada, menatap Mila tanpa ekspresi.
"Jadi kamu murid baru yang berhasil ngerebut Badai?" Fely menaikkan sebelah alisnya.
"Ngerebut apaan kak?" tanya Mila tak mengerti.
"Ngerebut Badai dari saya. Asal kamu tau, Badai sama saya udah berteman dua tahun lebih, dan pertemanan kami tiba-tiba hancur semenjak datengnya kamu. Bahkan Badai gak mau lagi bicara sama saya. Jadi plis, stop sampe sini, ya?"
Mila sampai tak bisa berkata-kata dengan mulut yang ternganga, ia pikir, Fely adalah teman perempuan Badai yang dapat Mila percaya. Penampakannya Fely itu baik, tapi kenapa bicara seperti ini pada Mila?
Mila maju selangkah, menatap nyalang Fely yang lebih tinggi beberapa senti darinya.
"Bukan aku yang ngancurin pertemanan kalian, tapi kakak sendiri. Aku gak pernah ngelarang kak Badai berteman sama siapa pun, teman-teman kak Badai yang lain juga gak kayak kakak, merasa pertemanan nya hancur cuma gara-gara dia udah punya pacar."
Fely menggepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras, ia ingin berbicara tapi Mila lebih dulu memotongnya.
"Kalaupun pertemanan kakak hancur karena aku dan kak Badai pacaran, harusnya kakak introspeksi diri. Yang namanya teman pasti selalu ngedukung temen lainnya, bukannya ngelabrak kayak gini."
Fely emosi menatap perempuan di depannya. "Lo berani ngejawab gue?"
"Kenapa enggak? Kenapa saya harus takut dengan orang yang bahkan gak menghargai saya? Kalo kakak mau dihargai, kakak juga harus tau cara menghargai orang lain. Kakak udah besar, sikap dasar seperti ini harusnya udah diajarin."
Fely sudah tak tahan lagi, ia melayangkan tamparan namun Mila langsung menghindar.
"See? Ujung-ujungnya kekerasan. Saya pikir adegan semacam ini cuma terjadi di cerita atau film yang saya tonton, ternyata?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BADAI CAMILLA [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah realistis dan romantis yang membawa kamu masuk ke dunianya. Namanya itu Camilla Putri Afifah, cewek yang punya tubuh agak berisi, alay, pemalas, introvert, 24 jam hp, dan memiliki otak standar adalah pemburu cogan alia...