"Kenapa Jay?" Tanya Stela, saat Jay memanggil namanya. Menatap bingung Jay yang melihat ayah Xan dengan tatapan sinis.
Jay yang ditanya menoleh, air mukanya berubah menjadi lembut. Kemudian menggelengkan kepalanya, menyambut tangan Stela.
"Kita pulang aja, nanti-""Uncle Jay!!" Pekik Xan senang, saat menyadari bahwa pria dengan postur tubuh tinggi dan kulit putih pucat itu adalah pamannya.
Bruk
Xan menubruk kaki tinggi Jay, mengalungkan kakinya pada kaki Jay. Menatap Jay dengan tatapan imut, sampai matanya menghilang.
Jay yang menyadari bahwa itu ponakannya tersenyum, membungkuk dan membawa Xan pada gendongannya.
"Hallo Xan, how are you today?""Am fain tengkyuu, en yu?" Tanya Xan dengan sok Inggris nya.
[I'm fine Thank you and you?]"I'm fine to, thank you" jawab Jay ramah, sesekali mengecup pipi tembam Xan.
"Tenapa uncle Jay bica cenang today?" Tanya Xan dengan bahasa campurnya.
[Kenapa uncle Jay bisa senang hari ini?]"Karena sore ini uncle Jay ditemani aunty bidadari" katanya dengan berbisik di akhir kalimat.
Dahi bocah kecil itu berkerut, menatap bingung pada pamannya. "Ung? Dadali? Ana?" Tanyanya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, menelisik pengunjung taman.
"Disebelah ku, anak tampan" kata Jay sambil melirik sekilas pada Stela yang menatap bingung keduanya, jelas saja. Mereka terus berbisik saat berbicara. Belum lagi taman yang tidak mungkin tidak bising.
Xan yang mengerti akan kode yang diberikan menatap Stela, lalu tersenyum. "Itu talena aunty kan di ommy San!"
[Itu karena aunty akan jadi mommy Xan!]Oho~ Jay mengerti akan arah pembicaraan ponakannya ini, ia yakin jika ponakannya ini akan meminta ayahnya agar menikahi Stela? Astaga, seperti di wattpad saja. Tapi apa mungkin si muka datar itu mau? Oh ayolah, siapa yang bisa menolak pesona Stela?
"Mari kita bersaing, bocah"
"Tunggu sebentar," Stela berusaha menyela percakapan mereka berdua.
"Kalian saling kenal?" Tanya Stela menatap keduanya bingung, yang ditanya mengangguk-angguk kompak.
"Dia ponakan gue" kata Jay, mendengar itu Stela menoleh pada pria dewasa di belakangnya.
"Berarti dia kakak kamu dong?" Tunjuk Stela pada pria itu, pria itu mengernyit tak suka.
Jay mengangguk, lalu menurunkan Xan dari gendongannya. "Pulang, hari mulai malam" kata Jay sambil menarik lembut lengan Stela.
Stela mengernyit bingung, kakak beradik ini terlihat tidak akur. Sepertinya hubungan mereka tidak baik. Memilih untuk tidak ikut campur Stela memilih untuk pulang diantar Jay.
"Aunty pulang dulu ya, papay~" kata Stela sambil melambaikan tangannya pada Xan yang sedikit tak rela Stela pergi pulang, tapi dengan senyum andalannya ia membalas lambaian tangan Stela.
"Papay aunty~" katanya sambil sedikit melompat-lompat.
"Xan?" Panggilnya.
Xan mendongak menatap Daddy nya, melayangkan tatapan bertanya. Lelaki itu lantas menjulurkan tangannya berniat menggendong balita itu.
"Napa ddy?" Tanya sambil memiringkan kepalanya bingung.
[Kenapa Daddy?]"Xan kenal dengan kakak perempuan tadi?" Tanyanya lembut, yang ditanya mengangguk antusias.
"Ung! Aunty tu yang bobo ama San watu tu, aunty beli San hug! San cuka, tu angat" katanya tanpa menghilangkan raut wajah antusias saat menceritakan bagaimana baiknya Stela saat itu.
[Ung! Aunty itu yang bobo sama Xan waktu itu, aunty beri Xan hug! San suka, itu hangat]Sedangkan lelaki dewasa itu mengangguk paham, ia jadi mengerti sekarang kenapa Xan tadi sangat antusias saat melihat perempuan yang bersama adiknya itu.
🍼🍼🍼
Note:
Maaf lama banget update nya, buku daftar pemeran yang Rin buat kemarin sempat hilang. Tapi Alhamdulillah nya sekarang udah ketemu:3
Rin buat chapter ini sambil denger lagu Love Talk-WayV
Hump! Tenapa anyak cekali, cih?! - Xan
By. Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Widower
Teen Fiction⟨⟨END⟩⟩ "Hiks... Hiks..." Seorang anak kecil menangis dibawah pohon besar dekat taman, mengalihkan atensi seorang gadis yang tengah termenung tak jauh dari posisi anak itu. Dengan inisiatif gadis itu menghampiri sang anak, mendekat. "Hei manis~ kena...