Setelah malam natal yang menyenangkan kemarin, Stela tetap harus bekerja. Tidak ada libur, hanya saat natal kemarin saja. Dan itu membuat Xan menjadi sangat rewel, pasalnya pekerjaan Stela sekarang dari pagi sampai sore. Membuat waktu mereka bersama tersita banyak.
Dan Jay, lelaki yang satu tahun lebih muda dari Stela itupun tak menghubunginya sama sekali setelah ia pulang duluan dari rumah Ayres kemarin.
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, waktunya Stela pulang. Setelah izin pulang pada seniornya Stela berjalan ke halte terdekat dari tempatnya bekerja.
Namun tiba-tiba, seorang wanita seksi dan pakaian ketat muncul didepannya. Dengan beberapa pria berbadan besar mengelilingi Stela, membuat Stela sedikit takut.
"Ternyata orang yang disukai Ayres hanya seorang pelayan cafe? Rendah sekali" ucapnya dengan nada merendahkan.
Stela terdiam sejenak, mencoba mengerti apa yang dikatakan wanita didepannya itu. "Lalu? Apa ad hubungannya dengan mu? Dan soal kak Ayres, mungkin anda salah orang. Itu bukan saya" jawab Stela acuh, berusaha melewati wanita itu.
Gadis itu tau siapa yang berada didepannya, dia wanita yang dulu mengira dirinya adalah maid baru dia rumah besar milik Ayres. Dia Abigail.
Namun kedua lengannya tertahan akibat cengkraman kasar pria-pria tadi, membuat Stela hanya bisa menghela nafas pasrah. Menatap malas Abigail di depannya.
"Apa mau mu?" Tanya Stela.Abigail berdecih, melangkah mendekat. "Cukup mudah, jauhi Ayres juga anaknya. Juga, jangan lagi berdekatan dengan Jay dan ibunya. Ku yakin kau bisa melakukannya" jawab Abigail dengan seringaian terpampang jelas di wajahnya.
"Kalau aku tidak mau?" Pertanyaan balik dari Stela justru membuat wanita itu marah, seringai tadi hilang. Bergantikan dengan wajah memerah marah.
"Maka kau akan tau akibatnya" desis Abigail.
Stela awalnya memasang raut wajah terkejut dan takut, lalu tak lama ia malah terkekeh. "Berpikirlah, bagaimana bisa seorang pria kaya raya pemilik perusahaan Dex company menyukai gadis rendah seperti ku yang hanya seorang pelayan cafe?"
Bergantian Abigail yang terdiam, perkataan gadis didepannya ada benarnya juga. "Tapi tetap turuti perintah ku, jauhi mereka semua. Mengerti?"
Stela mengangkat bahu acuh, melepas paksa cengkraman pria-pria itu. Lalu menatap Abigail malas. "Akan ku usahakan" lalu Stela berlalu begitu saja dengan senyum mengembang di bibirnya.
Meninggalkan Abigail yang menatap geram Stela. "Awas saja kau gadis sialan!" Desisnya marah.
>>><<<
"Sudah beri kabar Stela?" Tanya wanita paruh baya itu pada anak laki-lakinya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
Sedangkan sang anak menggeleng menjawab pertanyaan sang ibu. "Kalau bukan kamu yang beri tau Stela, biar bubu saja" jawabnya membuat Jay hanya menghela nafas pasrah.
"Iya-iya Jay hubungi Stela" lalu tangannya terulur mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya.
Ia menelpon Stela. Panggilan terhubung.
"Halo Stela?"
"Jay? Kemana aja? Kakak cari kamu dirumah tapi pagarnya terkunci, kamu sama Tante bubu dimana?" Stela cukup geram pada Jay yang sudah tiga hari tak menghubunginya.
Jay terkekeh, Stela lucu. "Gue dirumah sakit-"
"Tunggu, rumah sakit? Jay sakit?! Kok ga bilang si?!" Stela kembali cerewet.
"Udah, kesini aja. Nanti gue kasih alamat rumah sakitnya sama nomor kamarnya" kata Jay.
Disebrang sana Stela mengangguk, tentu saja Jay tak bisa melihat nya. "Mau titip apa?"
Tanya Stela.Jay diam, bingung sebenarnya. "Apa aja, yang lo bawa pasti enak ko" jawab Jay seadanya, tanpa sadar membuat Stela memerah malu di sebrang sana.
"Oke"
🍼🍼🍼
Note:
Pendek kan? Kan udah dibilang ga akan panjang-panjang lagi:)
Ada beberapa dari mereka yang follow akun Rin, tapi pas Rin liat di list followers. Ternyata Uda di unfollow lagi, mereka itu ada masalah apa sih?
Harusnya jangan gitu, jadi ga mood. HahaTanen aunty🥺 - Xan
By. Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Widower
Teen Fiction⟨⟨END⟩⟩ "Hiks... Hiks..." Seorang anak kecil menangis dibawah pohon besar dekat taman, mengalihkan atensi seorang gadis yang tengah termenung tak jauh dari posisi anak itu. Dengan inisiatif gadis itu menghampiri sang anak, mendekat. "Hei manis~ kena...