76 : Who?

41.1K 3.7K 98
                                    

"Apa maksudmu, bocah?" Tanya pria yang sedang menyetir itu.

Yang dipanggil bocah tersenyum manis, kemudian menggeleng. "Bukan apa-apa, paman. Sudah, lanjutkan saja menyetirnya karena malaikat maut sudah menargetkan paman"

Pria itu hanya menggelengkan kepalanya bingung. "Anak ini aneh" ujarnya pada pria disebelahnya yang dibalas anggukan. "Kau benar, dia aneh"

Semuanya kembali fokus pada masing-masing pekerjaan mereka, meninggalkan El yang menatap sekitar penuh minat. Sampai mereka tiba di sebuah persimpangan, El tiba-tiba berteriak sambil menunjuk ke arah luar tepat ke arah belokan ke kiri yang tertutup portal.

"Paman! Paman! Lihat itu!" Tunjuknya sambil berteriak-teriak, ia menggoyangkan tubuh pria di sebelahnya brutal.

Karena panik tiba-tiba saja El berteriak membuat semua orang menoleh ke tempat yang gadis kecil itu tunjuk.

"Apa yang kau liat, bocah?" Tanyanya sambil memperhatikan jalan gelap yang tertutup portal itu.

"Paman ga bisa lihat? Lihat itu disana!!" Tunjuknya lagi sambil mencoba keluar dari mobil.

"Jelaskan apa yang kau lihat!! Disana tidak ada apapun, dasar anak aneh!" Gerutunya kesal, ia menahan gadis itu agar tetap diam di dalam mobil.

"Seseorang butuh bantuan kita paman!! Lihat! Dia melambaikan tangannya ke arah sini, kita harus membantunya!" Pekik El sambil terus memberontak ingin turun. Karena masih bingung dengan apa yang mereka alami, mereka semua mengijinkan El turun beserta 4 pria yang berada di dalam mobil itu.

El langsung berlari masuk kedalam jalan yang tertutup itu, diikuti oleh orang-orang berbadan besar tanpa niat melepaskan El.

"Mana orang yang kau maksud, bocah?" Tanyanya kesal saat ia tak melihat seorang pun disana, El tiba-tiba berhenti berlari. "Kalian tidak merasakannya paman?" Tanya El, ia kemudian berbalik menatap ke empat orang itu.

"Merasakan apa?" Semuanya mengernyit bingung, menatap El yang berjalan perlahan ke arah mereka.

Elena meletakkan jari telunjuknya di depan mulutnya, memperhatikan sekitar seperti orang was-was.
"Seseorang mendekat" ucapnya berbisik.

Hening, tidak ada yang berbicara untuk beberapa saat setelah kalimat dua kata itu keluar dari mulut kecil El.

"Siapa yang mendekat?" Tanya salah satu dari mereka pada temannya, temannya menoleh kemudian menggeleng.

"Apa mungkin XB?" Celetuk salah satunya yang berada di belakang.

Plak!

"Kau percaya dengan cerita aneh anak itu? Kita bahkan mengambil anak itu karena suruhan gadis di club kemarin!" Bisiknya kesal.

Pria yang dipukul kepalanya hanya memberengut. "Yasudah tidak usah memukul ku, sialan!"

"Paman!" Panggilan berbisik itu mengalihkan atensi mereka, mereka menatap El yang melihat ke arah jalanan sepi itu. Mereka jadi ngeri.

"Apa?"

El menunjuk ke arah jalan yang gelap itu, tidak ada pencahayaan. Ada sebenarnya, namun cahaya itu terlihat sangat-sangat jauh jika dilihat dari posisi mereka saat ini.

"Ada seseorang disana" ucapnya sambil menunjuk ke arah sana, semuanya menatap apa yang gadis kecil itu tunjuk.

Salah satu dari mereka menghela nafas kasar. "Dengar ini bocah! Tidak ada apapun disana, tidak ada seorangpun disana! Hanya ada kita berlima apa kau tidak mengerti?!" Ia sedikit mengguncang tubuh gadis itu berharap gadis itu akan sadar bahwa tidak ada seorangpun selain mereka.

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang