"apakah ini akan berguna?" Tanya Stela pada dirinya sendiri. Ia menatap pisau kecil yang cukup tajam di genggamannya dengan sedikit darah di ujung pisau akibat darahnya tadi.
Lalu kepalanya menoleh pada kedua pria disampingnya, tunggu? Bagaimana dengan supir tadi? Kalau supir itu pingsan atau mati, bukankah mobil itu tak dikendalikan?
Tenang saja, mobil ini otomatis jadi akan bergerak lurus karena jalannya saat ini hanya lurus.
Kembali pada Stela yang segera ingin kabur, suasana mobil cukup sunyi. Ia bergerak sedikit saja maka suara yang ditimbulkan akan cukup besar.
"Gores sedikit mereka ga akan mati kan?" Tanyanya lagi bingung.
Ia mengangkat bahu acuh, mulai memiringkan tubuhnya ke arah kanan. "Kalau mau tau, harus dicoba"
Tangannya mulai terulur, yang kanan mengarah ke arah leher, sedangkan yang kiri bersiap untuk menutup mulut pria itu.
Stela menarik nafas dalam-dalam, ini pertama kali ia akan melakukan hal kriminal, tapi semua yang ia lakukan seperti sudah terbiasa. Ini... Aneh.
Sret!
"Akh- hmpttt"
"Stt, jangan berisik. Nanti yang lain pada bangun" bisik Stela yang langsung membekap mulut pria itu kencang, sedikit tubuhnya menimpa pria itu agar tidak terlalu banyak bergerak.
>>><<<
"Sial, dimana Stela?" Tanyanya frustasi.
Menurut rekaman cctv supermarket, Stela awalnya menuruti ucapan anak buahnya soal menunggu mereka hingga kembali. Namun sekitar 4 menit setelahnya ada beberapa orang pria dengan baju khusus yang mirip dengan baju yang dikenakan anak buahnya.
Dengan polosnya Stela hanya mengikuti mereka, menurut Ayres; bisa jadi Stela tidak tau kalau itu anak buahnya, wajar saja, anak buahnya tidak sedikit. Jadi tidak mungkin Stela akan menghapal wajah mereka dengan seksama hanya dalam sekejap mata.
Setelah Stela sampai diparkiran itu, cctv tempat parkir menjadi hitam. Tanda bahwa sisa video berikutnya hilang.
Masalahnya sekarang, video itu hilang disaat Stela masih berdiri tegap di parkiran, jadi mereka tidak tau kendaraan apa yang mereka gunakan untuk menculik Stela.
Helaan nafas kembali terdengar, hari sudah semakin malam, bahkan waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Dan Stela belum juga ditemukan.
Suara ketukan pintu terdengar, Ayres mengijinkan masuk.
"Boss" panggil Jaden, saat pintu terbuka.
Ayres mengangkat sebelah alisnya saat Jaden menyodorkan tab yang biasa Jaden pakai untuk mencari informasi sesuatu.
"Uhm... Ada sedikit yang harus anda ketahui tentang nona Stela lebih lanjut, ini sedikit... Aneh? Entahlah, boss bisa simpulkan sendiri" ucap Jaden seraya membungkuk dan undur diri.
Pria kelahiran Chicago itu mengambil tab didepannya, terdapat sebuah data seseorang disana yang jelas ia kenal. Stela.
Awalnya Ayres masih biasa-biasa saja, namun sampai di pertengahan ia mulai merasa tidak percaya. Stela? Yang melakukan ini adalah Stela? Ini gila!
>>><<<
Sial! Stela tidak menyangka kalau dirinya akan tertangkap lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Widower
Teen Fiction⟨⟨END⟩⟩ "Hiks... Hiks..." Seorang anak kecil menangis dibawah pohon besar dekat taman, mengalihkan atensi seorang gadis yang tengah termenung tak jauh dari posisi anak itu. Dengan inisiatif gadis itu menghampiri sang anak, mendekat. "Hei manis~ kena...