62

88.5K 6.6K 1.2K
                                    

Bonus chapter terakhir😗
.
.
.
.
.

5 tahun kemudian...

"Dad, Xan mau kerumah Bryna" izin sang anak pada daddy nya.

Yang dipanggil menoleh, menatap sang anak dengan tanya. "Mau ngapain?"

"Xan mau antar Bryna cari buku sekolah, sekalian main sih" jawab Xan sambil memasukkan beberapa barang juga beberapa kartu kredit yang dimilikinya.

Ayres yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya. "Memang ga mau ikut daddy ke makam?" Tanya Ayres lagi, Xan yang mendengar itu menoleh.

"Nanti nyusul sama Bryna, lagian Xan berangkat bareng uncle Jaden" Ayres hanya mengangguk, mengusap lembut kepala sang anak. "Hati-hati dijalan" Xan mengangguk kemudian pamit dan pergi ke rumah Bryna.

Melihat sang anak yang sudah tak terlihat di pandangannya Ayres memilih untuk pergi ke kamarnya guna menemui sang istri.

Ceklek

"Sayang?" Panggil Ayres, terlihat Stela dengan balutan dress hitam dan rambut terurai disana. Ayres menghampiri, memeluk tubuh mungil itu dari belakang. Saling memandang lewat cermin.

"Sudah siap?" Tanya Ayres, Stela mengangguk. "Ini harusnya jadi ulang tahunnya yang ke-lima, tapi dia udah ga ada..."

Ayres menggeleng, semakin mengeratkan pelukannya pada Stela. "Dia masih ada, dihati kita semua" Stela tersenyum kecut. "Kalau aja, aku lebih hati-hati. Dia pasti masih ada di sini" ucapnya lirih.

"Jangan lagi-lagi kamu menyalahkan diri sendiri, itu bukan salah kamu. Mobil itu yang memang sengaja menabrak kamu, bukan kamu yang salah" tegas Ayres tidak suka, Stela memandang Ayres lewat cermin. "Maaf..." Ayres mengangguk, "jangan seperti itu lagi, itu murni bukan kesalahan mu" Stela mengangguk. "Ayo kita kesana" ucapnya dengan nada sedikit ceria.

Yang lebih tua membawa tangan mungil itu agar bergandengan dengannya. "Ayo" jawab Ayres sambil tersenyum.

Bayi pertama mereka telah tiada, 5 tahun yang lalu. Karena kecelakaan yang disengaja oleh seorang wanita paruh baya yang ternyata adalah ibu dari Abigail. Stela sempat koma selama tiga bulan lamanya, dan mengalami depresi saat mengetahui bahwa anaknya telah tiada.

Bukan hanya Stela tapi juga Ayres dan Xan. Semuanya merasa terpuruk, bayi yang mereka nanti-nantikan pergi, bahkan sebelum ia lahir dan melihat dunia.

1 tahun mereka lewati dengan perasaan sedih, namun akhirnya mereka kembali bangkit, mencoba untuk kembali tersenyum. Bayi mereka pasti tidak senang kalau mereka terus-menerus menangis.

>>>><<<<

"Xan, nanti kalau main bawa Nono ya? Pengen main sama Nono" ucap Bryna sambil menggigit corndog nya yang baru saja Xan belikan untuknya.

Mendengar itu Xan mengangkat sebelah alisnya. "Mau mainnya sama Nono? Bukan sama aku?" Tanya Xan.

Bryna sontak menggeleng. "Ihh bukan gitu!! Kan Bryna cuma kangen aja sama Nono, masa ga boleh main sih?" Kesal Bryna, mengapa Xan malah salah paham?

Xan berdecak, memutar bola matanya malas kemudian bangkit dari duduknya. "Dahlah, aku pulang aja"

"Ihh kok pulang? Xan kenapa sih? Kok sekarang kalau ketemu sama Bryna jadi marah-marah terus?" Tanya Bryna bingung, memang benar kalau akhir-akhir ini jika mereka berdua bertemu Xan menjadi sering ngambek, marah dan lainnya. Yang membuat mereka akhirnya memilih pulang dan tidak melanjutkan acara bermain mereka.

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang