13

183K 15.2K 143
                                    

"Kantin?" Tanya Aiyla.

"Ayok!" Kata Stela dan July bersamaan, lalu mereka bertiga bergandengan menuju kantin.

"Mau makan apa kita?" Tanya July.

"Aku mau makan yang paket aja, jauh lebih murah" kata Stela.

"Bener juga, lagipula menu nya per hari beda-beda kan?" Kaya Aiyla.

"Oke, kita makan paket makan siang"

Mereka bertiga terus bergandengan sampai kantin, setelah menemukan meja untuk makan Stela memesankan tiga paket makan siang untuk mereka bertiga.

'kok bisa ya anak yatim-piatu kaya dia berteman sama anak orang kaya macam July dan Aiyla?'

'jangan-jangan dia yang mepet terus sama July dan Aiyla?'

'mungkin karena dia miskin jadi di porotin'

'dasar matre'

Bisikan-bisikan seperti itu bukan sekali dua kali ia dengar. Ingin ia marah, namun apa daya? Uang segalanya. Bahkan mereka bisa menjatuhkan Stela hanya dengan petikan jari.

Memilih menghiraukan bisikan itu Stela mengangkat tiga box paket makan siang ke meja nya, July dan Aiyla mengobrol seru.

"Nih!" Kata Stela sambil membagikan box masing-masing.

"Thanks ya.." kata July.

"Makasih Stela~" ujar Aiyla.

Stela hanya mengangguk, lalu duduk dan memakan makan siangnya. Mereka bertiga makan sambil sesekali melepas gurauan jenaka, tapi tak lama 5 orang siswi yang di ketahui masih satu angkatan dengan mereka bertiga menghampiri.

"Oh, ini toh anak cewek yang sering dibicarain sama anak-anak" katanya sambil melempar senyum remeh pada Stela, melipat tangannya di depan dada. Mengangkat dagunya, dan menunjukkan wajah sombongnya.

"July, anak konglomerat yang punya tiga kakak laki-laki. Derajat lo tinggi, dan lo mau main sama anak miskin kaya dia?" Katanya sambil menunjuk Stela.

Sedangkan siswi itu menunjukkan smirk nya, lalu menatap Aiyla. "Dan Aiyla, anak tunggal Evren. Yang termasuk jejeran orang terkaya di dunia, berteman bahkan bersahabat sama anak yatim-piatu? Kalian gila" katanya diakhiri dengan kekehan.

"Jaga bicara lo!" July geram, ia bangkit ingin menampar pipi menor siswi itu. Namun Stela menahannya, dan menyuruhnya duduk kembali.

Siswi itu tertawa, lalu merubah raut wajahnya menjadi sedih. "Ck ck ck, kasian banget kalian berdua. Pasti anak miskin ini yang udah cuci otak kalian. Lagi pun, kenapa dia bisa sekolah disini? Sekolah ini bukan sekolah murah. Bagaimana bisa lo bayar iuran bulanan sekolah? Dengan tubuh lo?"

"TUTUP MULUT LO!! Gue udah cukup bersabar buat ga bunuh lo sekarang juga" Aiyla tak tahan, namun lagi-lagi Stela menahannya.

Siswi itu memasang reaksi terkejut. "Ouh~ sejauh mana si miskin ini cuci otak kalian? Denger ini, kita sebagai orang kaya ga pantes berteman sama anak miskin kaya gini. Harusnya kalian sadar, oh! Benar juga. Bukankah dulu kalian sama kaya dia? Misk-

Plak!

"Gue udah kasih peringatan sama lo, tapi kayanya lo emang ga bisa di kasih lemah lembut" Aiyla lepas kendali, ia menampar pipi kiri siswi itu. Membuat seisi kantin terkejut melihat itu, Aiyla dikenal dengan siswi berkepribadian baik walaupun sedikit bar-bar.

"Aiyla please, udah ya.." Stela benar-benar harus menahan keduanya, ia tak ingin kejadian ini sampai terdengar oleh guru.

"Berani lo nampar gue, hah?!" Siswi itu berteriak marah, memegang pipinya yang sedikit merah.

Teman siswi itu mendekat hendak menjambak rambut Stela, namun ayunan tangan siswi itu saat pergerakan nya tertahan.

"K-kak?"

"Aunty!"

🍼🍼🍼

Note:

Double update!!
Waw, ternyata disini banyak sider hM?

Aunty San lindu~ - Xan

Aunty San lindu~ - Xan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By. Pinterest

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang