75 : Hah...

44.4K 3.7K 214
                                    

"Aduh paman! Tangan aku sakit, jangan tarik kuat-kuat" ucap El kesal, secara paman di depannya ini menariknya tiba-tiba dan menjauh dari orangtuanya juga sang kakak.

"Paman! Hey! Paman dengan aku tidak sih?" Panggil El kesal, orang didepannya tak menghiraukannya. Sampai keduanya sampai di jalan yang cukup sepi disana.

"Paman! Kita naik mobil itu?" Tanya El penasaran, namun tak dijawab oleh orang di depannya.

"Itu teman-temannya paman ya? Mirip sama paman, badannya besar-besar. Mirip sama orang yang El tonton bareng kak Max, di berteman sama Spiderman loh" El dengan riang menceritakan apa yang dialaminya pada orang asing, namun lagi-lagi tak di gubris oleh orang itu.

El mencebik kesal. "Paman ini kenapa sih? Dari tadi El ajak bicara tidak jawab, apa paman tidak mengerti bahasa Inggris? Bahasa Inggris itu kan bahasa internasional, masa paman tidak tau-"

"Diamlah bocah! Jika kau masih berbicara, maka akan ku buat mulut mu diam untuk mengoceh secara paksa" potong orang itu penuh penekanan, menatap tajam pada El lalu memaksanya masuk kedalam mobil.

Orang itu meletakkan El di tengah-tengah dirinya juga kawannya, ia menatap El yang sedang menatapnya. "Duduk diam-diam, jangan berisik dan berhenti mengoceh!" El mengangguk paham, lalu duduk tenang dengan kedua tangan yang diletakkan di atas paha.

Mobil itu melaju, meninggalkan area lebih jauh dari keluarganya. El diam, memikirkan cara agar ia bisa keluar dari sini. Di umurnya yang... Uhmm berapa ya? Haduh lupa! (Tolong siapapun yang tau umur El ಥ╭╮ಥ)

Intinya, diumurnya yang masih belia El sudah pernah melakukan hal yang seharusnya ia tak lakukan. Mungkin seperti sang kakak?

Mata sedikit sipit itu menelusuri seisi mobil dengan seksama, mulai dari depan, atas, bawah sampai belakang. Mobil ini termasuk kedalam mobil canggih, banyak tombol yang tidak ia mengerti berjejer di dashboard mobil juga di langit-langit nya.

"Paman,"

"Hm?"

"Itu," tunjuknya pada langit-langit mobil, terdapat sebuah kotak transparan yang menunjukkan langit malam. "Bisa dibuka ya?" Orang itu mengangguk malas.

"Buka boleh ga, paman?" Tanya El penuh harap.

Orang itu berdecak kesal, menatap kesal El yang hanya diam menatapnya. "Ck! Apa kau tidak mengerti? Aku menyuruhmu diam bodoh!"

"Tapi aku cuma mau itu nya dibuka aja kok, paman" ucap El sendu, ia memainkan jari-jarinya gugup.

Pria itu mendengus kasar, lalu tangannya terulur guna menekan tombol di sana agar apa yang diminta oleh anak perempuan sampingnya itu terpenuhi.

"Woahh, terimakasih banyak paman!" Ucapnya tulus, ia kemudian mendongak ke atas menatap bintang di langit malam kota China yang baru ia tapaki itu.

Ia tersenyum melihat bulan sempurna dari atas saat mereka berhenti di lampu merah. Semula yang hanya senyuman biasa, beralih menjadi seringai tipis.

'rasanya seperti Dejavu'

"Paman tau tidak?" Tanya El pada pria disebelahnya.

"Tidak"

Bibir Elena mengerucut, ia bahkan belum selesai berbicara!

"Ish! Aku kan belum selesai paman"

"Hm"

"Paman tau tidak pembunuh berantai XB?" Tanya El, semua yang ada disana diam menatap El terkejut. "Apa? Kan aku bertanya, kenapa kalian menatap ku seperti itu?"

"Memang kenapa?" Tanya pria yang sedang menyetir.

"Paman tau tidak kalau dia itu manusia serigala?" Seketika mobil dipenuhi tawa, yang benar saja?

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang