54

87.7K 7.6K 208
                                    

"AUNTY~!" pekikan nyaring terdengar sebagai sambutan atas kedatangannya Stela. Gadis itu tersenyum, tidak selebar biasanya, ujung bibirnya yang terkoyak masih sedikit basah.

"Hallo jagoannya aunty~" Stela membuka lebar tangannya, sedikit terhuyung ke belakang saat tubuh mungil namun gendut itu menubruknya dengan semangat. Sedikit meringis saat luka diperutnya kembali terasa nyeri.

Duda beranak satu itu segera mengambil Xan dari pelukan Stela sebelum gadis itu menggendong anaknya. "Biar saya aja. Tubuh kamu masih lemah, ayo" lengan besar itu menggandeng tangan mungil Stela, membawa gadis itu kedalam 'rumah' nya.

Tepat saat keduanya sampai di pintu masuk utama, Xan memberontak ingin turun. Ayres menunduk, menopang tubuhnya dengan satu kaki.

"Glenmaaa!!!" Teriak nya memanggil sang nenek sambil berlari menuju taman belakang.

Ayres kembali berdiri, menoleh menatap Stela yang tersenyum tipis. "Istirahat dulu-"

"Kenapa kemaren Xan bisa sampai masuk rumah sakit?" Pertanyaan itu membuat Ayres diam.

"Xan, kemarin, masuk rumah sakit. Kenapa?" Tanyanya lagi. Matanya menatap yang lebih tinggi.

"Akan saya kasih tau, tapi dikamar. Sekalian istirahat, nanti saya minta bubu buat bawa bubur untuk kamu"

Stela mengangguk, mengikuti Ayres menuju...

Kamar Ayres tentu saja.

>>><<<

Ayres lebih dulu mengganti bajunya ke kamar mandi, meninggalkan Stela yang terduduk dikasur yang lumayan tinggi itu.

Netranya menyisir setiap sudut kamar, ada beberapa foto Xan saat baru lahir, juga ada foto saat Ayres sedang menggendong Xan.
"Mereka berdua memang tampan" gumam Stela.

Gadis cantik itu bangkit dari posisinya, sedikit tertatih saat berjalan menuju lemari yang berisi banyak frame.  Mulai dari Xan yang baru bisa tengkurap, bisa berjalan, serta ajaran lainnya dari Ayres.

Sampai netranya menatap satu frame yang berhasil menarik perhatiannya, terlihat Ayres yang memeluk pinggang seorang wanita seumuran dengan pria itu. "Ini pasti istrinya" gumamnya saat didalam foto itu terlihat Ayres yang memegang perut besar wanita disebelahnya.

"Dia... Memiliki rambut yang sama dengan ku" gumamnya lagi.

Tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dari luar, Stela mengijinkan masuk. Ternyata Annette, membawa bubur hangat untuknya.
"Stel? Ko mondar-mandir? Udah duduk aja" ucap Annette sambil menaruh nampan berisi bubur dan teh hangat di atas meja lalu segera membantu Stela duduk di sofa.

"Ehehehe, makasih Tante" Annette tersenyum, pantas saja kedua anaknya menyukai Stela jika seperti ini sikap dan sifatnya.

"Sama-sama, kamu kamu ngapain barusan?" Tanya Annette, sambil memberikan nampan yang berada di atas meja pada Stela, matanya menatap teduh sang calon 'menantu'.

Stela menatap Annette. "Ga ada apa-apa sih, cuma..." Matanya kembali melirik frame foto disana, Annette yang penasaran pun ikut melihat pada arah pandang Stela.

".. itu istrinya Ayres ya?" Tanya Stela setelah ada jeda sebentar.

Annette tersenyum dan mengangguk, menatap kembali Stela. "Sedikit mirip sama kamu, tapi kamu lebih baik darinya" jawab Annette yang membuat tanda tanya.

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang