"Kak Marvell, kok bisa ada disini?" Tanya Elena bingung, ia memeluk erat pinggang sang kakak tingkatnya. Udara cukup dingin saat malam hari, terlebih mereka naik motor, membuat Elena sedikit menggigil, untungnya dengan baik hati Marvell memberikan jaketnya pada adik tingkatnya itu.
"Ada urusan" jawabnya.
"Urusan apa? Emang kakak besok ga sekolah? Setahu aku besok kelas 11 ada ujian praktek, kalau kakak disini kakak ga ikut ujian dong? Nilainya gimana? Kalau kakak ga naik kelas gi-"
"Saya sudah izin, jadi saya akan praktek susulan saat pulang nanti" potong Marvell saat melihat kebiasaan Elena, bawel.
"Ooh" balas El setelahnya.
"Kita mau kemana, kak?" Tanyanya lagi.
"Bertemu orang tua mu tentu saja"
>>><<<
"Ada apa?" Tanya Xan saat sudah turun dari mobil. Ia mendekat pada sang Daddy, memperhatikan sang Daddy yang serius berbicara lewat ponsel pada seseorang.
Ayres berbalik, menatap si sulung. "Seseorang menghubungi Daddy, dia bilang El ada padanya. Dan sepertinya, Daddy tau siapa dia"
Dahi si sulung mengernyit. "Siapa memangnya?"
"Daddy yakin El telah menceritakan sedikit padamu, lebih baik kita pergi dari sini. Kita cari Cafe SeaBlue, dia akan membawa Elena ke sana"
Si sulung hanya menurut, ia kembali memasuki mobilnya dan memimpin jalan menuju tempat yang dituju. Ia tau itu ada dimana, cafe yang baru saja dibuka dengan tema laut dan ornamen kapal banyak terdapat disana. Dan... Ya, laut adalah hal yang paling adiknya sukai.
Yang hanya perlu ia tebak adalah, siapa dari ketiganya?
Jalanan sedikit padat, menyebabkan mereka berdua sedikit terlambat datang kesana. Saat sampai beberapa anak buah milik Xan sudah berada disana, mereka membungkuk hormat saat Xan lewat di hadapan mereka.
"Mereka ada di atas tuan, mari saya antar" ucap yang lebih tua saat Xan turun dari mobil, tunggu? Lebih tua? Ya... Xan tidak pandang bulu, jika memang anak buahnya maka mereka harus hormat, tapi ia juga tidak kurang ajar.
Xan, Ayres dan dua orang lainnya berjalan memasukinya cafe itu. Satu kata, ramai. Jelas saja, cafe ini baru buka.
Kedua anak buah Xan mengantarkan mereka berdua ke lantai dua, disana tampak lebih bagus. Beberapa ornamen yang biasanya berada dalam kapal tersusun apik di dinding berbahan kayu cafe tersebut.
"Tempat ini bagus juga" gumam Xan, ia menyusuri seisi cafe guna mencari sang adik.
"Tuan, mereka ada disana" tunjuknya pada balkon cafe yang cukup luas, ada satu meja dan empat kursi di sediakan disana. Sepertinya Marvell telah mempersiapkan semuanya.
>>><<<
"Suka?"
Pertanyaan itu dijawab antusias oleh El, ia sangat suka! Tempat ini sangat cocok dengan dirinya yang suka laut, hanya saja ia tak bisa makan udang. Sayang sekali, tapi tak apa, ia masih bisa makan seafood yang lain.
"Suka banget!! Aku suka sama suasananya, apalagi furniture nya. Lucu-lucu semuaaa, nanti aku mau ajak mommy sama Daddy, uhm sama kakak Xan juga, terus nanti aku ajak kak Mia juga! Sama kak Max juga deh" jawabnya menggebu-gebu, ia terlampau senang. Terlebih sudah lama ia tak pergi jalan-jalan seperti ini, tanpa orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Widower
Teen Fiction⟨⟨END⟩⟩ "Hiks... Hiks..." Seorang anak kecil menangis dibawah pohon besar dekat taman, mengalihkan atensi seorang gadis yang tengah termenung tak jauh dari posisi anak itu. Dengan inisiatif gadis itu menghampiri sang anak, mendekat. "Hei manis~ kena...