"Kamu kenapa Stel?" Tanya Aiyla saat melihat Stela yang murung dari awal masuk kelas sampai pulang.
Yang ditanya menggeleng pelan, melihat itu Aiyla dan July saling pandang. "Kalau ada masalah itu cerita, kita udah berteman dari kecil. Siapa tau kita bisa kasih solusi loh Stel" ucap July.
Stela menoleh, menghela nafas dan kembali menunduk. "Kalau aku tanya, kalian percaya kalau ayah kandung ku masih hidup? Kalian bakal jawab apa?" Tanya Stela.
Aiyla juga July mengerutkan keningnya. "Bukannya kamu bilang waktu itu ayah kamu sama ibu kamu udah meninggal gara-gara kecelakaan? Kan itu Ayres yang bilang, jangan-jangan Ayres boong lagi?" Tanya Aiyla dengan nada dramatis.
"Ck, Ayres ga bohong waktu aku bilang kalau orangtuaku udah meninggal. Tapi aku belum kasih tau kalian kalau kak Ayres juga bilang mereka berdua bukan orang tua kandung aku-"
"Hah?!" Ucap mereka refleks.
"Ih diem dulu, kan belum selesai ngomong!!" Ujar Stela kesal.
"Iya mereka bukan orang tua kandung ku, tapi paman dan bibi kandung ku" ujar Stela lesu.
"Oh..."
Setelah itu hening, semua kembali dengan pikirannya masing-masing. Tiba-tiba dua orang siswi datang menghampiri mereka bertiga, jika dilihat dari dasinya mereka adalah adik kelasnya. Nafas mereka berdua terlihat terengah.
"Kak Stela kan? Kelas IPA-4?" Tanya salah satu siswi dengan rambut panjang tergerai itu. Stela mengangguk mengiyakan.
"Ada apa?" Tanya July.
"I-itu.. eum- ada pemilik Dexter company di depan sekolah, katanya nyariin kak Stela" kata siswi itu sambil menunjuk Stela gugup. Jika urusannya sudah dengan pemilik Dexter company itu maka mereka sudah tidak bisa main-main lagi.
"O-oh, oke. Nanti kakak kesana, makasih sebelumnya" kata Stela sembari tersenyum lembut dan sedikit membungkuk, menghargai.
Kedua siswi itu mengangguk kemudian pamit, berlalu meninggalkan mereka bertiga.
"Wow, agaknya... Sebentar lagi bakal ada yang official nih" celetuk Aiyla dengan wajah menahan senyum dan nada menggoda."Kira-kira kita bakal diundang ga ya?" July ikut memanasi suasana.
Ucapan kedua sahabatnya itu membuat pipi Stela merona, tangannya dengan cepat menangkup kedua pipi tembam nya dengan bibir mengerucut.
"Jangan ngegoda aku!!" Serunya kesal.Sedangkan kedua sahabatnya itu sudah tertawa melihat Stela yang malah jadi salah tingkah, Stela dengan cepat meninggalkan sahabatnya dan berjalan menuju gerbang sekolah.
Dan benar saja, terlihat Ayres yang berdiri santai di samping mobilnya dengan sebelah tangan didalam saku dan sebelahnya lagi memegang ponsel. Ditambah setelan jas lengkap dengan kemeja dalam yang dua bahkan tiga kancing terbuka. Membuat terlihat err- hot?
Ayres tanpa mempedulikan para siswi yang menjerit tertahan hanya dengan melihat Ayres yang berdiam diri disamping mobil? Siswi disekolah nya aneh. Eh? Tapi tidak juga sih... Kalau dia ketemu Lee Haechan NCT juga pasti akan seperti mereka, kan?
Dengan pelan ia menghampiri Ayres. "Kak?" Panggil Stela. Ayres tersadar, menatap Stela lembut.
"Ayo" ucapnya sambil hendak menarik lengan Stela kedalam mobil, namun tak jadi sebab dengan cepat Stela menarik tangannya.
Stela menggeleng. "Umm, aku masih ada urusan kak. Maaf..." Ucap Stela sambil menunduk.
Ayres tersenyum tipis. "Saya tau kamu mau kerumah sakit, jadi ayo saya antar" ujar Ayres.
Gadis SMA itu terkejut, refleks mengangkat kepalanya. "K-kok kakak bisa tau?"
"Apapun saya tau kalau itu berhubungan dengan kamu" ucapnya sambil mengelus lembut puncak kepala Stela.
"Jadi ayo, saya antar" Stela menurut ketika lengannya ditarik lembut oleh Ayres.
>>><<<
"Sudah aku bilang, bukan?" Ucap sang sekretaris dengan nada bangganya, melihat drama seorang duda yang menjemput seorang gadis SMA di depannya.
"Cih! Bahkan aku bisa mencari yang lebih baik dari dia" ucap sang bos yang adalah tuan Lesham.
Sang sekretaris memasang riak berpikir. "Tapi mereka cocok, bos. Seperti dalam wattpad, aku pernah baca cerita itu. Dan itu seru sekali!! Tapi bedanya kalau nona muda Stela tidak berhubungan se-"
"Berani kau melanjutkan ucapan mu, akan ku potong lidah mu dan akan ku berikan pada tahanan ku" ancaman itu membuat Anthony diam.
Jelas saja ia takut, yang dimaksud 'tahanan' itu adalah salah satu tangkapan bos nya yang merupakan seorang kanibal. Anthony bergidik ngeri, membayangkan bahwa lidahnya akan terpotong dan ditumis oleh 'tahanan' itu membuat nya membeku.
"Maaf, bos" hanya dua kata itu yang mampu ia ucapkan pada sang bos.
Tuan Lesham menghela nafas kasar. "Segera pergi ke rumah sakit" ucapnya pada Anthony, yang langsung dituruti sang empu.
"Tapi bos, walaupun mereka terbukti tak pernah melakukan hubungan seks. Bisa saja mereka melakukan skinship ringan" ucap Anthony tanpa mengalihkan tatapannya dari jalanan di depannya.
Tuan Lesham sontak menatap Anthony bingung. "Apa maksudmu?"
"Maksudku, bisa saja mereka tak melakukan seks. Tapi hanya... Eum- kissing?"
"ANTHONY, AKU AKAN BENAR-BENAR MEMOTONG LIDAH MU!!"
🍼🍼🍼
Note:
Kemarin Alhamdulillah nyampe target, kali ini vote 350 komen 50 bisa? Bisa dong ya🤣
Hm, boleh tanya ga? Gimana caranya nulis di laptop tapi tetap pakai akun ini? Rin pengen coba nulis di laptop (。•́︿•̀。)
Besok bagi rapot, deg-degan banget (ᗒᗩᗕ)
Kalian kangen Xan ya? Nih Rin kasih pict nya(ㆁωㆁ)
By. Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Widower
Teen Fiction⟨⟨END⟩⟩ "Hiks... Hiks..." Seorang anak kecil menangis dibawah pohon besar dekat taman, mengalihkan atensi seorang gadis yang tengah termenung tak jauh dari posisi anak itu. Dengan inisiatif gadis itu menghampiri sang anak, mendekat. "Hei manis~ kena...