26

123K 10.6K 222
                                    

"hum? Glenma ko tau nama San?" Xan memiringkan kepalanya bingung, bagaimana bisa orang asing ini mengetahui namanya?

Ditanya seperti itu membuat Annette -wanita paruh baya- terkesiap, ia lupa jika Xan tidak mengenali dirinya. Dan hanya dirinya yang mengenal Xan.
"O-oh, granma hanya menebak" Annette tertawa canggung.

Xan hanya mengangguk, ia memperhatikan jemari agak keriput nan hangat itu kembali memasang kaus kaki dan sepatu itu pada kakinya. Setelah selesai Xan tersenyum.
"Telima kacih glenma~"

Annette tersenyum dan mengangguk, kemudian ia bangkit dan duduk disamping Xan.
"Glenma agu apa di cini?" Tanya Xan saat Annette ikut duduk bersamanya.

Wanita paruh baya itu menoleh ketika Xan berbicara. "Xan sendiri? Kenapa bisa disini, dan sendiri?" Tanya Annette.

Xan yang mendapat pertanyaan seperti itu berubah murung, bibir bawahnya melengkung, kepalanya menunduk, kakinya bergoyang teratur.
"San inin temu aunty tapi San nda tau lumah aunty da mana" jawabnya sendu.

Annette mengerutkan keningnya. "Aunty?" Tanyanya memastikan. Nyatanya, ada banyak wanita yang dipanggil aunty olehnya. Dia hanya berharap bukan wanita haus harta itu yang Xan cari.

Bocah kecil itu menatap Annette, kemudian mengangguk dan tersenyum. "Ung! Aunty na pletty banet, baik, cuka beli candy juda~" ucap Xan antusias.

Wanita itu tersenyum, sepertinya aunty yang Xan ceritakan bukan orang yang seperti ia pikirkan. Anak-anak tak bisa berbohong, dan juga perempuan itu tak pernah baik pada Xan.
"Boleh tau siapa namanya?" Tanya Annette yang sungguh penasaran, ia berharap wanita itu akan menjadi pendamping Ayres yang sesungguhnya. Dan bisa melelehkan hati yang sekeras es itu.

Xan mengangguk. "Nama na aunty Stela!"

>>><<<

"Astaga, dimana bocah itu?" Wanita seksi dengan pakaian ketat nan pendek itu terus menggerutu di basemen dekat mobilnya.

Dia Abigail, wanita yang terlampau seksi dengan pakaian ketat itu merupakan salah satu dari sekian banyak wanita yang tergila-gila dengan Ayres, yang rela melakukan apapun demi mendapatkan Ayres beserta harta yang dipunya.

Wanita itu tadi membawa Xan pergi, tanpa izin dari Ayres. Para pengawal sudah melarang namun ia berhasil membawa Xan keluar saat para pengawal semua diperintahkan berkumpul di halaman belakang. Apa tujuannya membawa Xan? Untuk dijual. Uangnya bisa ia gunakan untuk membeli heels baru.

Namun harapannya pupus saat ia tak melihat Xan di seat sebelah kemudi, Xan kabur. Entah bocah itu tau rencananya atau ia memang keluar untuk bermain, jika memang bocah itu pergi bermain pasti tidak jauh dari sini. Wanita itu segera menyetir mobilnya, mencari tempat yang kemungkinan besar akan didatangi oleh bocah kecil nan menyebalkan itu.

>>><<<

"Aunty jelek"

"Siapa itu aunty jelek?" Tanya Annette, ia duduk semakin dekat dengan Xan. Anak itu terlihat kedinginan didalam mantel tebal nan hangat itu.

"San nda tau aunty itu ciapa, api na aunty cuka baleng cama Daddy. San nda cuka, San cuka na Daddy cama aunty" kata Xan dengan wajah sumringah di kalimat terakhir.

Annette tersenyum, tapi kemudian senyumnya luntur. Xan harus pulang, tidak seharusnya ia ada di sini. Tapi bagaimana cara agar Xan kembali kerumah? Tidak mungkin ia harus menghubungi Ayres.

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang