46

87.8K 7.7K 88
                                    

Didalam mobil Stela hanya bisa diam dengan dihimpit oleh dua orang berbadan besar disampingnya, entah apa yang mereka suntikkan sebelumnya pada dirinya membuat Stela tak bertenaga.

Hari mulai malam, namun mereka belum juga sampai di tempat yang dituju. Didalam mobil itu ada 7 orang termasuk Stela. Satu supir, satu sebelah supir, ditengah ada Stela juga dua orang yang menghimpit nya dan dibelakang ada dua lainnya.

Semakin lama tenaganya mulai kembali, namun Stela tetap berperilaku seperti masih lemas. Ia masih harus memikirkan bagaimana caranya ia agar bisa kabur dari sini, mobil ini sudah sangat jauh dari kota sebelumnya.

Sang supir yang menyetir mulai terkantuk-kantuk, sesekali mobil oleh membuat Stela sedikit was-was. Namun tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala nya. Ia jelas ingat dimana suntikkan berisi cairan aneh itu ada dimana.

Badannya sedikit condong ke depan, tangannya yang terikat di belakang mencoba meraih tas kecil milik pria disebelah kanannya. Mencoba membukanya perlahan.

Srett..

Suara resleting tas terbuka, cukup keras namun untungnya sang supir tak menyadarinya karena mengantuk berat. Sial, Stela harus cepat jika tak mau mati karena kecelakaan. Ini masih sore, dan mereka malah mengantuk?! Padahal jam baru menunjukkan pukul setengah 9 malam.

Setelah tas kecil itu berhasil terbuka, Stela merogoh pelan tas itu. Meraba apa yang harusnya ia temukan dengan cepat, sampai tangannya menyenggol sebuah benda pajang yang err- tajam? Stela mengambil benda itu, menengok kebelakang mencoba mencari tau apa yang ia pegang.

Pisau? Seperti dewi Fortuna sedang berpihak padanya malam ini.

Perlahan ia kembali menyenderkan tubuhnya pada seatnya, namun tangannya tak tinggal diam ia mulai memotong tali yang mengikat kedua tangannya dengan pisau yang barusan ditemukannya.

"Shh.." Stela meringis tertahan, pisaunya mengenai pergelangan tangannya. Perih.

Tapi Stela mencoba abai, lukanya bisa sembuh, tapi jika nyawanya melayang maka tidak akan bisa kembali.

Srak

Tali itu terputus, Stela segera membawa tangannya ke pangkuannya mengelus pelan pergelangan tangannya yanga lecet dan berdarah cukup panjang. Setelah dirasa lebih baik Stela segera merunduk guna memotong tali yang mengikat kakinya.

Srak

Terputus, Stela kembali duduk seperti semula, meletakkan tangannya kembali ke belakang tubuhnya. Mobil berkelok ke arah kanan, sang supir melirik dirinya sekilas pada dirinya lewat kaca spion mobil. Dirinya belum bisa bergerak leluasa.

Saat sang supir kembali fokus pada jalanan di depannya yang berkelok-kelok, jemari Stela dengan lihai merogoh kembali tas kecil yang berada di pangkuan pria itu.

Didalam tas kecil itu terdapat sebuah, pisau yang jauh lebih kecil, beberapa suntikkan, dan beberapa botol cairan yang barusan di berikan padanya. Stela mengambil salah satu botol itu, dibukanya dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara, pasalnya mobil ini cukup hening karena sang supir tak menyalakan radio atau apapun.

Plop!

Tutup botol kecil itu terbuka, Stela mencium aroma yang keluar dari botol kecil itu. Sial! Ini sangat bau!!

Stela mengambil kembali satu botol lagi dan membukanya, jika satu botol dapat membuat nya lemas selama 3 jam, maka 2 botol bisa sampai 6 jam kan? Atau... Malah overdosis?

Gadis itu memasukkan cairan itu kedalam salah satu suntikkan, memasukkan jarum suntik ke dalam lubang botol itu. Perlahan cairan itu masuk kedalam tabung suntik saat Stela menarik tuas si belakangnya.

Dua botol habis, Stela hanga tinggal menunggu mobil berjalan sedikit lebih pelan lagi agar ia bisa memastikan bahwa sang supir benar-benar mengantuk, jika tidak maka semua akan bangun dan rencananya untuk kabur akan gagal.

10 menit berlalu, laju mobil semakin melambat. Ini sebuah kesempatan, Stela mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Mau kemana?" Sebuah suara beserta cekalan tangan membuat Stela membeku, perlahan kepalanya menoleh ke belakang. Namun pria itu tetao terpejam, sepertinya ia mengigau.

"Ngga" jawab Stela, bodoh juga ia berbicara dengan orang yang jelas-jelas tertidur.

Lalu Stela kembali mencondongkan tubuhnya kembali, sang supir bahkan tidak peduli dengan percakapan singkatnya tadi. Melihat sang supir yang sudah sangat mengantuk, Stela dengan inisiatif bertanya.

"Ngantuk, pak?" Tanyanya pada sang supir, sang supir dengan polosnya mengangguk.

"Saya bantu tidurin mau ga pak?" Tanya Stela lagi.

Sang supir mengerutkan keningnya. "Maksud- hmmptt"

Bless

Jarum suntik itu tertancap di leher sang supir dengan tangan Stela yang sebelah lagi menutup mulutnya, menahan suara teriakan sang supir yang terkejut.

Beberapa detik berlalu, sang supir lemas. Stela tersenyum singkat.

"Selamat tidur, pak. Kalau bisa selamanya"

🍼🍼🍼

Note:

Hmm, Stela kok gitu ya?

Entah peminatnya yang turun atau emang kalian yang ga vote sama komen😡
Rin tiba-tiba ngilang awas nyariin 😤

Pada kangen sama Xan ya kemarin😆

Hawloo aunty, tanen ya~? - Xan

Hawloo aunty, tanen ya~? - Xan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By. Pinterest

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang