TG 3

3.7K 376 46
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Dokter memasuki ruang rawat Xiao Zhan sesaat setelah kepergian Wang Yibo. Dokter tersebut menatap miris ke arah Xiao Zhan, bagaimana tidak jika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kejadian yang telah terjadi beberapa saat lalu. Tidak dapat dipungkiri ia merasa iba dengan keadaan lelaki manis yang sedang ia tangani saat ini.

Selang infus yang diselimuti oleh darah kini sudah terlepas dan segera di ganti dengan yang baru. Dengan sangat hati-hati dokter membersihkan noda darah di punggung tangannya.

Lalu tangan dokter tersebut telah berpindah ke area luka di pipi Xiao Zhan yang kembali menganga, terdapat cairan darah di luka memar pipinya. Xiao Zhan sedikit meringis di kala mendapat sentuhan lembut dari kapas medis tersebut. Perih, sangat perih namun tidak lebih perih dibandingkan luka di hatinya.

Kemudian dokter segera menutupnya kembali dengan perban yang sangat tipis agar lukanya cepat mengering.

" Hu Yitian. " Kata dokter tersebut yang membuat Xiao Zhan menatap bingung ke arahnya. " Nama saya Hu Yitian. "

Hu Yitian (29 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hu Yitian (29 Tahun)

" Ah.. dokter Hu. " Xiao Zhan menganggukkan kepalanya paham.

Dokter Hu memasukkan tangannya ke dalam saku jas dokternya dan mengeluarkan sebuah kertas persegi yang cukup tebal. Kartu namanya. Ia menyodorkan ke arah Xiao Zhan sembari tersenyum ramah.

" Anda bisa memanggil saya jika memerlukan bantuan. " Ucap dokter Hu yang dibalas dengan senyuman yang tidak kalah ramahnya.

Xiao Zhan mendorong tangan dokter Hu yang sedang memegang kartu namanya sendiri dengan menggelengkan pelan kepalanya. " Tidak perlu dokter, terima kasih. "

" Apa anda yakin? Suatu saat ini pasti berguna. " Kartu nama kembali disodorkan ke arahnya, akan tetapi tidak juga diterima oleh Xiao Zhan.

" Tidak perlu repot-repot dokter. Terima kasih. " Senyuman yang saat ini sedang terpatri di wajah manisnya sedikit membuat dokter Hu melamun sesaat. Rupanya dokter itu sedikit terpukau kepadanya.

Bagaimana bisa orang sebaik dan selembut ini mendapat perlakuan tidak adil dari suaminya sendiri. Sungguh istri yang malang. Pikir dokter Hu.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang