TG 64

1.2K 137 34
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Sudah cukup lama Wang Yibo membangunkan jiwa yang terlelap di sampingnya. Begitu susah dan sedikit menyebalkan ketika lagi-lagi tubuh kurus itu tidak bereaksi meskipun godaan berupa gelitikan ia curahkan. Seperti biasa Wang Yibo akan menyerah pada percobaannya yang ketiga kali. Menatap lamat-lamat pada wajah Xiao Zhan yang terlihat seperti putri tidur. Kemudian mulai mengangkat kepala lelaki manis itu dengan sangat hati-hati menggunakan tangan kanannya, sedang tangan kirinya saat ini sudah mengangkat lutut bagian belakang lelaki manis itu. Sudah diputuskan Wang Yibo akan memandikan istri kecilnya itu.

Air hangat mengalir, suara gemericik pun mulai menggema. Disaat tubuh tanpa busananya menyentuh air, Xiao Zhan membuka kedua matanya, sempat merasa terkejut. Pandangan mata itu langsung tertuju pada sosok lelaki tampan yang tengah sibuk membasuh tubuhnya. Untuk sesaat pandangan mereka saling menyapa, mengunci satu sama lain hingga pihak sang dominan lebih dulu memutuskannya. "Hari ini kita akan melanjutkan kembali kunjungan ke kota. Bagaimana menurutmu? Apa ada tempat khusus yang ingin kamu kunjungi?"

"Apa kamu tidak lelah?" Xiao Zhan yang sebenarnya sangat antusias mendengar ajakan tersebut, juga tetap mengkhawatirkan kondisi Wang Yibo. Mau bagaimanapun lelaki tampan itu pasti merasa sangat lelah setelah menggendongnya lebih dari setengah perjalanan menuruni gunung Alpen, membantunya membersihkan rumah, serta melakukan ritual malam yang tidak pernah mereka lewatkan.

"Tidak begitu lelah, lagipula aku sudah menyewa mobil pagi tadi." Sahut Wang Yibo, selain karena akses kendaraan umum dari kota ke desa yang berakhir pada sore hari, juga berjaga-jaga agar sang istri tidak mendapatkan rasa lelah yang berlebihan. Kalimat itu segera mendapatkan anggukan dari Xiao Zhan. Setelah itu Xiao Zhan meminta untuk melanjutkan sendiri acara mandinya. Bahaya jika terlalu lama dalam keadaan telanjang di hadapan suami buasnya itu.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk bersiap. Kini mereka sudah terduduk rapi di dalam mobil sembari mencari sebuah kedai. Sama seperti kemarin, mereka memutuskan untuk mengisi tenaga dengan penuh sebelum mengawali aktivitas.

Selama di perjalanan Xiao Zhan menatap ke luar jendela yang menampilkan deretan pemandangan asri di sepanjang jalan. Sesekali menatap ke arah sisi kemudi ketika sang pengemudi bersuara. Xiao Zhan kembali memeriksa barang bawaannya. Membawa dua buah kamera, tidak ingin melewatkan satupun pemandangan yang menarik di sekitarnya.

Hari ini tempat yang mereka kunjungi cukup banyak, meski tidak begitu menarik. Mulai dari museum sejarah, museum benda antik, dan beberapa kastil dengan background sebuah gunung yang membentang luas di belakangnya. Hanya sebentar mereka singgahi. Xiao Zhan merasa sedikit bosan dan menginginkan sesuatu yang lebih menarik. Kedua belah bibir yang sedikit mengerucut mendengus dengan kasar, berhasil menarik perhatian Wang Yibo. Lelaki tampan itu mendapati raut gelisah milik sang istri, badan yang membungkuk syarat akan sebuah kelesuhan dan juga jiwa semangat yang memudar. Pertanyaan singkat segera Wang Yibo layangkan. "Kamu bosan?"

Xiao Zhan hanya mengangguk beberapa kali sebagai jawaban. Lalu mengangkat kepalanya hingga membuat kedua pasang mata bersirobok. Hal itu mengundang suatu keinginan dalam diri Wang Yibo untuk memberikan belaian menenangkan dari pucuk kepala hingga turun ke dagu. Sembari melayangkan aksinya, ia berkata. "Ku dengar disini ada taman beruang. Apa kamu tertarik?"

Mendengar kata beruang membuat pupil mata Xiao Zhan membesar. Membayangkan dirinya sedang melihat beberapa kumpulan hewan menggemaskan dan juga menyeramkan disaat bersamaan. Jiwa semangatnya tiba-tiba kembali, dengan rasa antusias yang tinggi, Xiao Zhan memaksa Wang Yibo untuk segera membawanya ke tempat itu.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang