TG 67

1.2K 136 66
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Xiao Zhan terkesiap ketika Wang Yibo mengambil alih tubuhnya, mendekap dengan penuh rasa posesif hingga sedikit menimbulkan rasa sesak pada dadanya yang terkurung dengan erat. "Wang Yi … ini terlalu sesak."

Seolah terdapat dinding tebal yang menutupi bagian telinganya, Wang Yibo mengacuhkan perkataan Xiao Zhan, justru semakin melanjutkan aksi bejatnya di depan orang yang sedari tadi menikmati adegan tak senonoh itu dengan ringisan tajam. Mulut nakal Wang Yibo bergerak mencicipi setiap kulit halus yang terpampang nyata di hadapannya, tidak jarang juga mengintip pada sosok yang masih betah duduk di hadapan mereka berdua.

Seolah paham dengan maksud yang dipancarkan oleh manik mata Wang Yibo, sosok itu menghela nafas panjang, kemudian mulai bangkit dari duduknya. Merapikan pakaian dan juga bersiap untuk pergi. "Baiklah, aku tidak jadi menginap Zhan ge."

"Kamu sudah berjanji untuk menginap, Yue Yue …" Xiao Zhan sedikit mencebik kesal, bagaimana bisa adiknya itu berubah pikiran dalam sekejap. Ketika mengemukakan idenya untuk menginap, Shen Yue berujar dengan penuh keyakinan dan kepastian. Tetapi kenapa semua itu bisa berubah dalam sekejap? Rasa heran tiada henti meneror hati Xiao Zhan. Sedangkan lelaki yang lain diam-diam mengacungkan ibu jarinya untuk sang adik ipar. "Baiklah, aku tidak akan memaksa, tetapi biarkan Wang Yi mengantarmu."

"Hm, aku akan mengantarmu." Sahut Wang Yibo, dengan sedikit enggan melepaskan tubuhnya dari tubuh Xiao Zhan. Sejenak berpikir, tidak masalah menambah sedikit rasa lelahnya untuk mengantar Shen Yue, lagi pula ketika pulang nanti, ia akan mendapatkan jamuan istimewa dari sang istri yang siap melayaninya 24 jam.

"Tidak perlu, ge … kekasihku akan datang menjemput." Ucap Shen Yue sedikit ragu, mengingat hubungan di antara kakak ipar dan kekasihnya cukup rumit. Terlebih lagi ia dapat menangkap raut masam yang secara tidak sengaja singgah pada wajah Wang Yibo.

"Dokter Hu?" Tanya Xiao Zhan tanpa maksud berbasa-basi, melainkan hanya untuk memastikan. Hal itu segera mendapatkan anggukan mantap dari Shen Yue. "Ajak dia untuk makan malam disini sekalian."

Shen Yue menatap tidak percaya kepada Xiao Zhan, situasi di ruang tamu mendadak canggung. Diamnya Wang Yibo membuat Shen Yue lagi-lagi melirik ke arahnya, setelah itu memberi kode kepada Xiao Zhan lewat tatapan mata dan juga mulut yang berkomat-kamit. Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat Xiao Zhan paham. Ketika kesabaran Shen Yue sudah diambang batas, Xiao Zhan akhirnya memandang ke arah Wang Yibo. Lelaki tampan dengan pandangan mata yang kosong, pendengaran yang tiba-tiba menuli membuat Xiao Zhan tersadar bahwa kalimatnya yang terakhir memberikan rasa yang tidak nyaman untuk sang suami.

.
.
.
.
.

"Terima kasih …"

Wang Yibo dikejutkan oleh perkataan tiba-tiba dari Xiao Zhan. Malam semakin larut, sudah waktunya untuk tidur. Tetapi dua orang yang sedang sibuk memberikan kehangatan satu sama lain masih juga tidak kunjung mendapatkan rasa kantuknya. Tidak ada percakapan penting yang terjadi, keduanya sibuk menyelami pikiran masing-masing, hingga sebuah ungkapan dengan nada lembut mengalir dan menyentuh setiap dinding telinga Wang Yibo.

Wang Yibo semakin mengeratkan dekapannya pada tubuh Xiao Zhan yang membelakanginya. Mencuri satu kecupan pada tengkuk pihak lain sebelum bertanya lebih lanjut mengenai ungkapan yang didapatkannya. "Terima kasih untuk?"

"Untuk semua." Xiao Zhan memberikan jeda, ia memanfaatkan waktu tersebut untuk mengukir sebuah senyum kecil. Kemudian melanjutkan dengan nada rendahnya. "Kamu mengizinkan mereka makan malam disini … aku kira kamu membenci Dokter Hu."

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang