TG 26

1.6K 199 36
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Setelah keberangkatan Wang Yibo dua hari yang lalu dalam perjalanan bisnisnya, Xiao Zhan sama sekali tidak menginjakkan kakinya di luar kamar. Entah kenapa dirinya merasakan lelah yang luar biasa, belum lagi nafsu makannya yang menghilang dan juga rasa mualnya yang tidak kunjung pergi. Sudah tidak kemasukan makanan tapi harus muntah, bagaimana tidak akan lemas dan lelah jika seperti itu.

Sebenarnya dirinya merasa lapar, tetapi lagi-lagi bayangan kejadian di dapur masih terngiang-ngiang di kepalanya. Hal itu membuat tubuhnya bergetar di kala mengingat mata pisau yang menggores lincah bagian dadanya.

Xiao Zhan tanpa sadar memegang bagian dadanya dengan kepala yang tertunduk, membuka sedikit bajunya dan mengintip luka yang belum mengering dengan sempurna. Lelaki itu meringis melihatnya dan segera menutup kembali lukanya. Tidak ingin terlalu lama mengingat hal yang sangat mengerikan.

Tiba-tiba Xiao Zhan merasakan gejolak aneh di perutnya yang siap untuk di keluarkan lagi. Ia segera berlari menuju kamar mandi dan dengan cepat memuntahkan isi dari perutnya yang kosong.

" Hooeekkkk! "

Bibi Luo yang tidak sengaja melintas di depan kamar Tuannya itu segera memasuki kamar tersebut setelah mendengarkan suara muntahan.

" Tuan muda! " Seru bibi Luo khawatir melihat Xiao Zhan yang terduduk lemah di dekat wastafel.

Dengan perlahan bibi Luo membantu Xiao Zhan berjalan ke arah tempat tidurnya. Lalu bibi Luo memberikan pijatan menenangkan di sekitar pundak sang Tuan.

" Tuan muda ingin ke rumah sakit? " Tawar bibi Luo walaupun yakin Xiao Zhan akan menolaknya.

" Tidak usah, bibi. Aku baik-baik saja. " Jawab Xiao Zhan penuh keyakinan.

Xiao Zhan berpikir selagi ada bibi Luo, ia bisa meminta tolong untuk membawakan makanannya kemari. Bukannya ingin menjadi orang yang manja, tetapi lelaki manis itu masih takut untuk menginjakkan kakinya di dapur.

" Bibi Luo, bolehkah aku meminta bantuanmu membawakan makanan untukku? " Pinta Xiao Zhan sedikit ragu.

" Tentu saja, Tuan muda. Tetapi akan bibi panaskan terlebih dahulu. " Lantas bibi Luo segera keluar dari kamar tersebut setelah mendapatkan anggukan dari Xiao Zhan.

Xiao Zhan menunggu makanan tersebut dengan sabar sembari menyalakan layar ponselnya. Terdapat beberapa pesan masuk yang salah satunya dari sang suami.

Wang Yi
Sayang, apa kamu sudah tidur?

Jangan lupa untuk menghabiskan sarapanmu, Nyonya Wang. Aku mencintaimu!

Sayang, aku merindukanmu.

Bolehkah aku menghubungimu?

Kamu sungguh tega tidak membalas pesanku, Zhan!

Jangan mendiamiku terus, sayang T.T

Apa kamu tidak merindukanku?

Zhan?

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang