TG 40

1.8K 205 48
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Setelah beberapa jam tiada henti menangis di dalam dekapan sang suami, Xiao Zhan perlahan-lahan melepaskan rematan tangannya di pinggang Wang Yibo. Bahkan dirinya sudah tidak sanggup lagi menopang tubuhnya sehingga Wang Yibo memutuskan untuk menggendongnya dan membawanya ke kamar mereka sendiri. Lalu membaringkan tubuh Xiao Zhan yang terasa begitu lemah di atas ranjang.

Xiao Zhan menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan isak tangisnya. Tetapi saat kepalanya sudah tertunduk, ia justru kembali melihat kertas yang masih berada di genggamannya. Mendekatkan kertas tersebut ke wajahnya, membaca setiap untaian kata yang tersampir. Kemudian tersenyum miris bersamaan dengan bulir air matanya yang terjatuh seolah dirinya tidak pernah lelah untuk menangis.

Jika dulu Wang Yibo melihat senyuman Xiao Zhan dengan pandangan kagum, namun sekarang berbeda. Dada Wang Yibo terasa begitu sesak melihat senyuman yang penuh luka di wajah manis Xiao Zhan.

Tidak tahan melihat pemandangan itu, Wang Yibo kembali mendekap tubuh Xiao Zhan. Mengusap surai hitamnya dengan penuh sayang dan juga memberikan kecupan-kecupan hangat di kepalanya membuat Xiao Zhan semakin tenggelam dalam tangisannya.

Kemudian Wang Yibo memberanikan diri untuk meraih dan menangkup pipi Xiao Zhan yang terasa hangat akibat lelehan air matanya. Menatap ke dalam manik mata sayu di hadapannya dan mulai berkata.

" Beri aku waktu satu tahun. Aku akan merubah semua sisi terburuk dalam diriku. Tidak akan menyakitimu lagi dan juga tidak akan membuatmu lebih menderita. " Ucap Wang Yibo lembut.

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya menolak keras keinginan Wang Yibo. Xiao Zhan sebenarnya merasa senang ketika mengetahui bahwa Wang Yibo mau berusaha berubah demi dirinya. Tetapi Xiao Zhan tidak pernah menginginkan jalan yang seperti ini. Apakah tidak ada cara lain selain berpisah?

" Hanya satu tahun, Zhan. Setelah semuanya selesai aku akan kembali kepadamu. Aku janji. " Wang Yibo terus membujuk Xiao Zhan agar mau menuruti keinginannya. Wang Yibo tidak bisa selamanya melihat Xiao Zhan menderita karena dirinya. Maka dari itu mau tidak mau ia harus mengambil keputusan yang baik untuk mereka kedepannya.

" Aku mohon. Aku tidak suka melihatmu terus-menerus menderita karena ulahku. Aku merasa gagal dan tidak pantas menjadi suamimu, sayang. Maka dari itu aku mohon izinkan aku pergi darimu untuk sementara.. " Pinta Wang Yibo sembari memberikan tatapan yang lembut dan mulai menghapus cairan bening di kedua pipi Xiao Zhan.

" A-apa kita harus be-berpisah, Wang Yi? Apa ti-tidak- " Xiao Zhan menghentikan ucapannya ketika merasa semakin kesulitan untuk berbicara, setelah itu ia hanya mengangguk tidak bisa lagi menentang keinginan sang suami.

" Zhan, dengar. Ada kalanya kita harus berpisah untuk membenahi diri kita masing-masing. Setelah itu kita bisa kembali bersama dengan keadaan yang lebih baik.. " Kalimat Wang Yibo rupanya sedikit membuat Xiao Zhan yakin kepadanya. Kemudian Wang Yibo kembali bertanya. " Kamu percaya kepadaku kan? "

Xiao Zhan menganggukkan kepalanya cepat. Akhirnya lelaki manis itu mendapatkan ketenangan sekaligus kepercayaan untuk sang suami. Percaya bahwa Wang Yibo tidak akan pernah meninggalkannya untuk selamanya dan akan kembali kepadanya jika waktunya sudah tiba nanti.

" Hanya satu tahun kan? " Xiao Zhan bertanya untuk memastikan sekali lagi.

" Hm, hanya satu tahun. Aku akan rajin berkonsultasi kepada Gong Jun. " Wang Yibo mengecup kelopak mata Xiao Zhan bergantian. Lelaki tampan itu berusaha menahan tangisannya, ingin ikut menangis ketika tidak sanggup melihat air mata yang mengalir deras di pipi Xiao Zhan. Tidak mungkin kan Wang Yibo menangis di depan Xiao Zhan mengingat fakta bahwa dirinyalah yang memaksa untuk berpisah. " Zhan, sebaiknya kamu menyimpan air matamu dan keluarkan air mata ini untuk nanti saat kita bertemu lagi. "

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang