Happy reading!
.
.
.
.
.
Wang Yibo segera melepaskan perang lidah mereka berdua saat merasakan tubuhnya yang semakin memanas. Tidak ingin berbuat lebih kepada Xiao Zhan meskipun dirinya sangat menginginkan hal itu.
Tangannya mulai menangkup pipi Xiao Zhan, lalu menyatukan kening mereka. Memejamkan matanya cukup lama, setelah itu membuka matanya menatap ke dalam mata Xiao Zhan sembari memberikan senyuman yang begitu lembut.
" Sampai sini saja. " Wang Yibo mengecup singkat bibir Xiao Zhan, kemudian mengusap lembut pipi Xiao Zhan dengan ibu jarinya.
Sedangkan tangan Xiao Zhan perlahan bermain di sekitar bibir Wang Yibo, mengusap dan memberikan sedikit tekanan pada bibir tebal Wang Yibo dengan jari telunjuknya. " Aku tidak ingin berhenti menciummu, Wang Yi.. "
Xiao Zhan kembali mengecup bibir Wang Yibo, Wang Yibo tidak menolak keinginan sang istri yang sebenarnya juga sangat diinginkannya. Namun tidak lama setelah itu ia segera melepaskan tautan tersebut secara sepihak.
" Zhan, sudah cukup. Aku tidak yakin bisa menahannya lagi. " Wang Yibo melirik ke bawah celananya yang sedikit menggembung, diikuti Xiao Zhan yang melirik juga ke arah bawah sana.
" Mulai sekarang ajari adikmu itu untuk tidak terlalu terbawa perasaan. Bagaimana mungkin aku hanya menciummu sebentar dia sudah bangun. Sungguh menyebalkan, hmmpph! " Xiao Zhan tersentak saat merasakan bibirnya kembali terbungkam.
" Berhenti mengomel padahal kamu sendiri menyukainya. " Ucap Wang Yibo setelah memberikan kecupan singkat di bibir Xiao Zhan agar lelaki manisnya itu berhenti mengomel.
" Y-ya.. Ya.. Itu dulu! " Xiao Zhan mencebik lucu sembari membuang muka ke arah lain membuat Wang Yibo benar-benar ingin melahapnya sekarang juga.
" Sekarang kita tidak bisa melakukannya lagi.. " Gumam Xiao Zhan terdengar sangat lirih membuat Wang Yibo merasakan sakit di dadanya.
" Zhan. " Panggil Wang Yibo.
" Apa? "
" Jangan mencari lelaki lain. " Wang Yibo memberikan penekanan pada setiap kata yang ia lontarkan.
" Tergantung. " Xiao Zhan mulai menatap ke arah Wang Yibo yang sudah menatap tajam ke arahnya. " Jika kamu terlalu lama menjemputku, aku akan kabur dan menikah dengan Sehun Oppaku. "
" Apa bagusnya dia? " Wang Yibo dengan cepat berjalan ke arah lemari Xiao Zhan yang terdapat poster lelaki yang namanya baru saja disebut oleh Xiao Zhan.
Merobek poster tersebut lalu membawanya mendekati Xiao Zhan. Kemudian mengangkat poster tersebut hingga kepalanya sejajar dengan kepala Sehun di dalam poster.
" Dilihat dari sudut manapun, aku lebih tampan darinya. Coba lihat! " Wang Yibo mulai berpose sama seperti pose sehun di dalam poster tersebut.
" Astaga! Oppaku! Kamu selalu bisa mengalahkan ketampanan, Wang Yi. " Xiao Zhan menjerit layaknya seorang fans yang sedang bertemu langsung dengan sang idola.
Hal itu membuat Wang Yibo marah dan cemburu, bisa-bisanya istrinya itu berkata Sehun lebih tampan darinya. Mengingatkan Wang Yibo akan kejadian di masa lalu mereka. Sejak mereka masih dibangku sekolah, Sehun sudah berhasil membuat Wang Yibo meminum banyak-banyak cuka. Semua barang yang Xiao Zhan miliki selalu terpampang jelas tampang Sehun disana.
Dulu awal mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, Xiao Zhan pernah mengajaknya untuk pergi berkencan. Wang Yibo bersuka cita dengan ajakan kencan pertamanya itu dan mempersiapkan dirinya semaksimal mungkin agar terlihat tampan di hadapan Xiao Zhan. Tapi persiapannya itu hancur seketika. Siapa sangka ternyata Xiao Zhan membawanya pergi ke konser EXO yaitu grupband milik Sehun yang kebetulan saat itu mengadakan konser di Beijing. Wang Yibo masih kesal jika mengingat tragedi kencan pertamanya dengan Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
Fiksi PenggemarWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...