TG 47

1.4K 159 38
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Setelah puas berbincang-bincang dengan kedua orang tua Xiao Zhan, Wang Yibo mengatakan jika dirinya kembali mengantuk. Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. Xiao Zhan segera membawa Wang Yibo ke dalam kamarnya.

Awalnya Wang Yibo menolak dengan dalih keduanya masih belum menikah dengan resmi, jadi lelaki kecil itu tidak ingin sesuatu terjadi kepada mereka sebelum pernikahannya dilakukan. Namun, Xiao Zhan dengan cepat dapat merubah pemikiran Wang Yibo. Lelaki manis itu mengatakan 'Yibo, apakah kamu tidak ingin tidur dengan Yiyi dan aku?'

Mau tidak mau Wang Yibo mengiyakan perkataan Xiao Zhan dan tidak memiliki alasan terbaik untuk menolak lebih dalam ajakan Xiao Zhan untuk tidur di kamarnya.

Saat pintu kamar terbuka, Wang Yibo menganga lebar melihat ke segala sisi dinding kamar Xiao Zhan dengan mata yang bergulir lambat.

"Wuahh … Zhan Zhan, apa ini?" Wang Yibo semakin memajukan langkahnya ke salah satu sisi dinding kamar tersebut. "Hebat! Ini sangat indah."

Wang Yibo melompat-lompat gembira saat mendapati sisi dinding yang penuh dengan potret dirinya dan juga ada beberapa potret milik Xiao Zhan.

"Aku sudah mengganti semua foto oppaku dengan foto dirimu dan juga diriku, Wang Yi …" Xiao Zhan mengekor di belakang Wang Yibo sembari ikut tersenyum di kala melihat Wang Yibo-nya tersenyum bahagia.

"Kamarmu terlihat lebih hidup, Zhan Zhan. Jangan pernah memasang foto oppamu di sini atau jika tidak kamarmu akan terlihat suram lagi." Wang Yibo sedikit cemberut ketika kembali membayangkan wajah Sehun yang memenuhi kamar Xiao Zhan.

"Kamu cemburu kepada Sehun oppa?" Goda Xiao Zhan yang dengan cepat dapat menyadari raut masam dari Wang Yibo.

"Tidak! Cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri. Sedangkan aku … lebih tampan darinya." Wang Yibo mulai melipat kedua tangannya di depan dada dan berpose bak model profesional. "Lihat kan? Aku sangat tampan."

Xiao Zhan menyemburkan tawa renyahnya melihat tingkah laku Wang Yibo yang sangat menggemaskan. Kemudian ia langsung menabrakkan kepalanya pada dada bidang milik Wang Yibo. Membenamkan wajahnya di bantal favoritenya itu dan juga menghirup aroma sang suami yang sangat menggairahkan bagi Xiao Zhan. Sedetik kemudian Xiao Zhan terkejut segera melepaskan dekapannya pada Wang Yibo.

'Bahaya! Ini bahaya. Bisa-bisanya aku bergairah hanya dengan menghirup aroma, Wang Yi.'

"Zhan Zhan?" Panggil Wang Yibo yang ikut terkejut ketika Xiao Zhan melepaskan pelukan mereka dengan tiba-tiba.

Seolah daun telinga miliknya tertutup rapat, Xiao Zhan tidak mendengar apapun yang dikatakan Wang Yibo. Lelaki manis itu masih tenggelam dalam pemikirannya yang sedikit … ekhem, mesum.

'Jika aku bercinta dengan Wang Yi, apa itu artinya aku sedang memperkosa anak kecil?'

"ZHAN!"

Pada akhirnya Xiao Zhan tersadar dari lamunannya ketika mendengar Wang Yibo meneriaki namanya dengan nada yang sedikit meninggi. Ia melangkahkan kakinya ke arah belakang hingga membuat punggungnya bersandar di sisi dinding.

Wang Yibo terpaku. Bukan karena melihat Xiao Zhan, melainkan karena melihat sisi dinding di dekat ranjang yang menjadi tempat bersandar bagi Xiao Zhan.

"Ini adalah gambar yang paling indah Zhan Zhan …" Wang Yibo kembali menganga lebar, lalu dengan cepat menyatukan tubuhnya pada dinding bawah gambar tersebut seolah sedang memeluk dinding itu. "Apakah ini adalah lukisanmu?"

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang