Happy reading!
.
.
.
.
.
Pagi hari ini terlihat dua makhluk hidup yang nampak asik dengan kegiatannya. Lelaki manis dengan tangan lincahnya mengaitkan dasi untuk lelaki tampan di hadapannya. Lelaki tampan itu nampaknya tengah usil meraba pinggang ramping lelaki manis tersebut sembari menatap intens wajah manis di hadapannya.
" Apa aku sangat tampan? " Tanya Xiao Zhan, lelaki manis yang menyadari bahwa dirinya sedang ditatap.
" Cantik. " Jawab Wang Yibo singkat.
Xiao Zhan mendengus kesal dengan sedikit mempoutkan bibirnya. Tangannya menepuk-nepuk pelan dada Wang Yibo sebagai syarat bahwa tugasnya memasang dasi telah selesai. Kemudian segera berjalan menjauhi Wang Yibo. Namun langkahnya terhenti akibat ulah tangan kekar yang berhasil meraih pinggangnya lagi.
Bibir tebal yang dengan tidak sopannya menabrak bibir mungilnya. Pipinya dibelai dengan sangat lembut lantas membuatnya mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami.
Suara decapan basah mengalun indah di pagi hari beserta suara geraman dari Wang Yibo disela-sela ciuman panas mereka. Tangan Xiao Zhan segera menahan dada Wang Yibo membuat lelaki tampan itu segera mengakhiri acara penyatuan bibir itu.
" Cukup, Tuan Wang. Kamu harus segera pergi ke kantor. " Xiao Zhan menekan sedikit bibir tebal milik Wang Yibo dengan jari telunjuknya.
Wang Yibo mengangguk sebagai tanggapan. Lalu tangannya menggandeng tangan Xiao Zhan dan membawanya pergi menuju ruang makan. Disana sudah ada Tuan Xiao dan Nyonya Xiao.
" Selamat pagi, Ibu, Ayah. " Ucap Xiao Zhan sembari mengecup kedua pipi orang tuanya bergantian.
Kemudian Xiao Zhan mulai mengisi piring Wang Yibo dengan makanan setelah itu mengisi piringnya juga. Mereka melahap makanannya dengan sangat lahap dalam keadaan diam.
" Ibu, nanti sore Wang Yi akan menjemputku setelah pulang dari kantornya. Kami akan pulang ke rumah kami. " Ucap Xiao Zhan memecah keheningan.
" Tidak. " Jawab Nyonya Xiao yang membuat Xiao Zhan dan Wang Yibo saling menatap bingung.
" Tinggallah disini sampai lukamu sembuh, Ibu tidak ingin kamu mendapat luka baru lagi sebelum lukamu itu sembuh. " Lanjut Nyonya Xiao.
" Tapi- " Wang Yibo segera memotong ucapan Xiao Zhan, ia menganggukkan kepalanya pelan.
" Benar kata Ibu, lebih baik kita tinggal disini, Zhan. Lagi pula ada Ibu yang bisa membantu merawat lukamu. " Wang Yibo menggenggam tangan Xiao Zhan dan mengusap lembut punggung tangannya.
" Jarak kantormu sangat jauh dari sini, Wang Yi. " Ucap Xiao Zhan menatap Wang Yibo dengan tatapan yang memelas.
" Sudahlah, biarkan mereka kembali ke rumahnya, sayang. " Tuan Xiao menengahi perdebatan sang putra dengan suaminya.
Hal itu membuat Nyonya Xiao memincingkan matanya ke arah Tuan Xiao dan segera meninggalkan ruang makan menuju ke kamarnya.
Tuan Xiao segera mengejar sang istri. Ia menatap punggung sang istri yang sedang memandang ke arah luar jendela.
" Sayang.. " Panggil Tuan Xiao.
Tidak mendapat jawaban, Tuan Xiao segera menghampiri sang istri dan mendekap tubuhnya, namun segera ditepis kasar oleh sang istri. Tuan Xiao menghela nafas panjangnya.
" Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. " Ucap Tuan Xiao yang segera mendapat lirikan tajam dari Nyonya Xiao.
" Apakah anda tega melihat putra anda terluka lagi Tuan Xiao? " Tanya Nyonya Xiao dengan nada yang sangat ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...