TG 23

1.8K 213 34
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

" Wang Yi, hiks.. Panas.. " Lirih Xiao Zhan di kala Wang Yibo berhasil menangkup pipi yang sudah mulai berurai air mata.

Wang Yibo terlihat panik dengan tangannya yang mulai bergetar, sesekali melirik ke arah ukiran luka yang terpampang jelas di dada istrinya.

" Tunggu se-sebentar.. Aku akan me-mengambil kunci mo-mobil. " Ucap Wang Yibo terbata-bata.

Saat dirinya hendak pergi mengambil kunci mobil, tangannya segera di tahan oleh Xiao Zhan. Wang Yibo kembali menatap lelaki manis itu.

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya berkali-kali. " Tidak! jangan bawa aku ke rumah sakit hiks.. "

" Lukamu harus diobati, Zhan. " Wang Yibo sedikit meninggikan suaranya agar Xiao Zhan mengerti.

" Tidak! Aku mohon jangan.. " Xiao Zhan berusaha bangkit dari atas meja namun disaat lukanya tertekuk ia kembali menangis sangat kencang.

" JANGAN MEMBUATKU LEBIH KHAWATIR, XIAO ZHAN! " Bentak Wang Yibo tangannya mengepal bersamaan dengan Xiao Zhan yang sudah berhasil berdiri berusaha menutupi lukanya dengan sisa baju yang masih melekat di tubuhnya.

" Jangan keras kepala, ayo kita ke rumah sakit. " Ajak Wang Yibo sekali lagi.

" Biarkan luka ini sembuh dengan sendirinya, aku harap bekas luka ini nantinya dapat menahanmu jika ingin melukaiku lagi. " Xiao Zhan segera melangkahkan kakinya dengan tertatih-tatih menuju ke kamar.

Dengan cepat Wang Yibo segera menghampiri Xiao Zhan dan mengangkat tubuh lelaki manis itu sontak membuat jantungnya seolah ingin loncat keluar.

" AKU TIDAK INGIN KE RUMAH SAKIT, WANG YI! TURUNKAN! " Teriak Xiao Zhan tepat di depan wajah Wang Yibo. Tangannya bergerak memukul dada Wang Yibo berkali-lali.

Tidak lama setelah itu aksi memberontaknya terhenti saat suaminya itu ternyata membawa dirinya ke arah kamar.

" Tunggu di sini, aku akan mengambil kotak obat. " Ucap Wang Yibo setelah menidurkan tubuh Xiao Zhan di atas tempat tidur mereka.

Awalnya Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, ia menolak keras suaminya yang ingin mengobati lukanya. Lukanya itu terlalu perih sehingga yang ada dipikiran Xiao Zhan akan semakin perih jika terkena tetesan obat. Tetapi rupanya suaminya itu lebih keras kepala, dengan terpaksa ia mengangguk lemah.

Wang Yibo kembali dengan membawa kotak P3K, ia segera mengambil kapas dan menuangkan cairan pembersih luka diatasnya. Kemudian menyentuhkan kapas tersebut di sekitar dada Xiao Zhan dengan sangat lembut. Hal itu membuat Xiao Zhan sedikit tenang karena tidak seperih yang ada di pikiran Xiao Zhan sebelumnya.

Setelah selesai membersihkan lukanya, Wang Yibo membiarkan Xiao Zhan untuk tidak memakai baju dengan tujuan agar lukanya cepat mengering.

" Kamu sudah makan? " Tanya Wang Yibo yang sudah merasa tenang dan tubuhnya yang bergetar sudah normal kembali.

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya setelah suaminya itu berhasil membuyarkan lamunannya. Wang Yibo yang membereskan kotak obat tersebut seketika mengusap pipinya pelan. Menatap ke dalam mata sembab Xiao Zhan.

" Ingin makan apa, hum? " Tanya Wang Yibo sangat lembut.

" Ramen. "

" Baiklah, aku akan membelikannya untukmu. " Sahut Wang Yibo lalu menyambar kunci mobilnya.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang