Happy reading!
.
.
.
.
.
Dua hari telah berlalu, Wang Yibo benar-benar menepati perkataannya untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat daripada perkiraan awalnya. Sore ini dirinya berinisiatif untuk mencari makanan khas Shanghai seperti yang dipesan oleh istri kesayangannya.
Setelah memaksa beribu kali agar kakak sepupunya itu ikut menemaninya menyusuri jalanan di kota Shanghai yang terdapat jejeran pedagang penjual makanan. Keduanya berjalan bersisihan layaknya seorang model lelaki tampan dengan busana yang terlihat sangat mencolok.
Biasanya orang akan pergi ke tempat itu memakai pakaian casual, tetapi berbeda dengan kedua lelaki tampan yang masih mengenakan pakaian kantornya. Yang lebih anehnya lagi salah satu diantara mereka berjalan sembari mengacungkan tongkat narsis dan di telinganya terdapat headset yang bertengger rapi. Saat ini Wang Yibo sedang melakukan panggilan video dengan sang istri, tentunya semua itu ia lakukan atas paksaan sang istri.
(Anggap aja Wang Yibo lagi pake jas 😝)
Walaupun Wang Yibo malu akan pandangan-pandangan aneh di sekitarnya, tetapi ia berusaha tidak mempedulikannya, karena yang ada dipikirannya itu asalkan Xiao Zhan-nya senang semua akan ia lakukan dengan suka rela.
" Wang Yi, Wang Yi! Aku ingin itu! "
Xiao Zhan menunjuk ke arah kiri Wang Yibo dari dalam layar ponselnya. Wang Yibo segera memalingkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh Xiao Zhan.
Sebuah kedai yang menjual makanan sejenis.. apa itu? Wang Yibo tidak dapat melihat dengan jelas karena kedai tersebut ramai dikunjungi orang-orang yang kebetulan lewat di situ. Sontak kakinya melangkah mendekati kedai tersebut diikuti Liu Haikuan yang setia menemani dengan jarak dua langkah di belakangnya.
Setelah berhasil menerobos kerumunan orang di depan kedai tersebut, Wang Yibo terlonjak kaget melihat makanan yang dijual di dalam etalase kaca. Dapat terlihat jelas di mata Wang Yibo, itu adalah pemandangan yang sangat mengerikan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...