Happy reading!
.
.
.
.
.
Setelah berhasil mencari oleh-oleh yang diminta sang istri, Wang Yibo dan Liu Haikuan segera meninggalkan lokasi yang semakin malam semakin dipenuhi oleh pemuda-pemudi yang menghabiskan malamnya dengan orang yang mereka cintainya, walaupun ada juga yang mengarungi luasnya lautan manusia itu dengan sendirian.
Wang Yibo sendiri sebenarnya sangat ingin membawa Xiao Zhan langsung ke tempat itu, mengingat lelaki manisnya itu akan senang berlarian dari kedai pertama hingga kedai terakhir. Walaupun tubuh Xiao Zhan terlihat kurus dan ramping jangan pernah meragukan porsi makannya. Wang Yibo mencatat tempat ini di benaknya untuk dijadikan salah satu tujuan honeymoon-nya bersama Xiao Zhan yang sangat tertunda itu.
Setelah sampai di penginapan, Wang Yibo segera merebahkan dirinya di atas tempat tidur dan memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu sebelum penerbangannya dengan tertidur. Ia sangat tidak sabar membayangkan saat melihat wajah berbinar Xiao Zhan yang menyambutnya di depan pintu.
Keesokan harinya, Wang Yibo bangun dari tidurnya dua jam sebelum penerbangan yang akan membawanya pulang ke Beijing tiba. Wang Yibo tampak sangat antusias mengawali pagi yang terlihat begitu cerah. Ia membuka gorden yang langsung memberikan sengatan sinar matahari menembus jendela kamar penginapannya. Setelah itu ia beranjak memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum mulai mengemasi barang yang ia bawa selama berada di Shanghai.
Tangannya dengan cekatan menyusun rapi pakaian di dalam koper, tidak perlu heran kenapa Wang Yibo bisa menyelesaikan tugasnya melipat baju dengan rapi karena lelaki tampan itu sudah mendapatkan pelatihan khusus dari sang istri. Istrinya itu pernah berkata ' Jika tidak ada aku, selagi kamu bisa melakukannya sendiri jangan pernah merepotkan orang lain. ' Wang Yibo turut membenarkan perkataannya itu, sejujurnya ia juga kurang nyaman jika ada orang lain yang menyentuh barangnya kecuali Xiao Zhan.
" Wow, Tuan Wang terlihat sangat cocok dengan profesi asisten rumah tangga. " Goda Liu Haikuan yang tidak tau kapan sudah berdiri menyandarkan tubuhnya di pintu kamar Wang Yibo. Kemudian melanjutkan candaannya. " Jika suatu saat kamu bosan menjadi seorang CEO, sebaiknya kamu melamar menjadi asisten rumah tangga di rumahku. "
Lelaki yang sedang duduk di tepi ranjang segera menatap horor lelaki lain yang bersandar di pintu kamarnya. Tatapan yang begitu horor seolah dapat membunuh lelaki di hadapannya itu.
" Xiao Zhan pasti bangga memiliki suami sepertimu. " Liu Haikuan segera merubah candaannya menjadi pujian agar Wang Yibo berhenti memberikan tatapan horornya.
" Tentu saja. " Sahut Wang Yibo cepat sembari mengeluarkan tampang yang terlihat sangat arogan. " Cepat kemasi barangmu, ge. Aku tidak ingin harus menunggu lebih lama untuk bertemu dengan istriku. "
" Yibo, kamu ingat kapan aku bergabung dengan perusahaanmu? " Tanya Liu Haikuan dengan wajahnya yang berubah menjadi serius.
" Dua tahun yang lalu. " Jawab Wang Yibo yang sedikit merasa heran dengan pertanyaan kakak sepupunya itu.
" Kamu juga pasti tau kan selama dua tahun ini aku tidak pernah mengambil cutiku. " Wang Yibo segera menyadari maksud dari ucapan Liu Haikuan.
Tentu saja lelaki yang lebih tua dua tahun darinya itu ingin meminta jatah cutinya.
" Berapa hari? " Tanya Wang Yibo tanpa berbasa-basi.
" Seminggu. "
" Apa tidak terlalu cepat? " Tanya Wang Yibo sekali lagi namun dengan tatapan yang beralih kembali ke arah kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanficWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...