TG 20

1.9K 224 27
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Setibanya di kediaman mereka, Wang Yibo segera menuju ke kamarnya masih dengan Xiao Zhan yang berada di dalam gendongannya, meletakkan tubuh mungil itu dengan sangat hati-hati di atas tempat tidur. Lalu ia menarik selimut hingga menutupi seluruh permukaan tubuh Xiao Zhan. Kemudian Wang Yibo melangkahkan kakinya keluar kamar, namun sebelum itu terjadi Xiao Zhan sudah meraih tangan Wang Yibo.

" Mau kemana? " Tanya Xiao Zhan dengan mata yang terlihat sangat sayu.

" Aku akan memasak untukmu. " Jawab Wang Yibo dengan penuh keyakinan.

Xiao Zhan yang mendengar jawaban gamblang Wang Yibo merasa seperti sedang dikutuk oleh dewa kematian. Bagi Xiao Zhan, memakan masakan Wang Yibo sama artinya dengan bosan hidup. Belum lagi Xiao Zhan masih belum rela melihat keadaan dapurnya yang mengenaskan.

Mengingat saat keduanya masih menjadi sepasang kekasih. Pernah Wang Yibo memaksakan dirinya untuk memasak makanan yang kebetulan hari itu Xiao Zhan sedang mengalami demam. Xiao Zhan yang berbaring di kamarnya mendapati kepulan asap yang masuk di cela-cela pintu kamar tersebut. Xiao Zhan yang merasa perasaannya tidak enak segera beranjak dari tempat tidurnya. Membuka perlahan pintu kamar tersebut dan benar saja sudah terlihat kobaran api dari dapur kesayangannya. Mendapati sang pujaan hati tengah mengacaukan dapurnya. Xiao Zhan terkejut melihat wajah Wang Yibo menghitam akibat asap yang tiada henti menerpa wajah tampan lelaki tersebut. Akhirnya semua itu pun berakhir dengan memanggil pemadam kebakaran. Kenangan yang sangat memalukan bagi Wang Yibo.

" Aku yang akan memasak. " Ucap Xiao Zhan sembari menyibakkan selimutnya.

Tangan Xiao Zhan menggandeng lengan Wang Yibo berharap lelaki itu mau menemaninya di dapur. Langkah Xiao Zhan terhenti setelah merasakan tubuh Wang Yibo yang tidak bergerak sedikitpun. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap bingung ke arah Wang Yibo.

" Kamu tidak ingin menemaniku? " Tanya Xiao Zhan.

Wang Yibo yang menundukkan kepalanya membuat Xiao Zhan semakin heran, apa yang terjadi dengan suaminya itu.

" Ada apa, Wang Yi? " Xiao Zhan mulai mendekat, kemudian memiringkan wajahnya agar bisa menatap mata tajam milik Wang Yibo.

" Apakah masakanku begitu buruk sampai kamu tidak ingin aku memasak lagi untukmu? " Gumam Wang Yibo pelan masih dengan kepala yang tertunduk.

Sebenarnya saat ini Xiao Zhan sangat ingin menjawab akhirnya kamu menyadari jika masakanmu itu sangat buruk. Namun ia urungkan agar suaminya itu tidak sedih.

" Tidak, sayang. Memasak adalah tugas seorang istri, tugas suami adalah memakannya. Jadi kamu hanya perlu menemaniku di dapur setelah masakannya matang kita memakannya bersama, eum? " Bujuk Xiao Zhan, tangannya bergerak membuka jas Wang Yibo yang masih melekat erat dengan tubuhnya.

" Tapi memasak juga tugas suami jika istrinya sedang sakit. " Sanggah Wang Yibo membuat Xiao Zhan kehilangan akal.

Xiao Zhan berusaha mengacak-acak isi kepalanya demi menemukan jawaban yang tepat untuk menolak pernyataan sang suami. Memang benar yang dikatakan Wang Yibo, tetapi beda ceritanya jika yang mengatakannya adalah seorang Wang Yibo. Ah, sudahlah kalian tidak akan mengerti.

" Baiklah, kita memasak bersama. " Xiao Zhan berpikir memasak bersama lebih baik daripada membiarkan Wang Yibo menguasai dapurnya sendirian.

Wang Yibo menganggukkan kepalanya, kemudian keduanya segera melangkahkan kakinya ke dapur. Saat sudah di dapur Xiao Zhan menghela nafas leganya di saat Wang Yibo melingkarkan tangan kekarnya di perut miliknya. Bahkan lelaki itu berkata tidak akan memasak tapi dengan syarat Xiao Zhan harus membiarkan dirinya dipeluk sepanjang acara memasaknya oleh Wang Yibo. Hal itu sangat diterima baik oleh Xiao Zhan.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang