Happy reading!
.
.
.
.
.
Sebuah tangan kekar bergerak menyentuh dan mengangkat tubuh yang tergeletak di lantai tidak sadarkan diri. Mendudukkan dirinya dan meletakkan kepala lelaki manis itu di atas pahanya. Kini posisinya sedang memangku tubuh mungil yang terbaring tengkurap.
Setelah meminta bibi Luo untuk membawakan baskom air dan kain, Wang Yibo segera membasuh darah yang mengalir di kepala Xiao Zhan. Mengusapkan kainnya dengan sangat hati-hati. Kemudian menggunting perban dan memasangkannya disana.
Saat semua tugasnya merawat luka Xiao Zhan sudah selesai, Wang Yibo kembali mengangkat Xiao Zhan hingga pantat lelaki manis itu berada di atas pahanya. Ia menyandarkan kepala Xiao Zhan di dada bidangnya sembari memberikan usapan di punggung yang sedang terlelap.
Wang Yibo mengangkat dagu Xiao Zhan dengan perlahan kemudian memberinya kecupan singkat di bibir ranumnya. Lalu ia mengecup puncak kepala Xiao Zhan dengan sangat sayang. Semua orang yang melihat perlakuannya saat ini pada sang istri pasti tau jika lelaki tampan itu sangat menyayangi istrinya tersebut.
Tidak lama setelah itu, tubuh yang berada diatas pangkuannya sedikit menggeliat dan mata indah yang terbuka perlahan menatap ke dalam manik hitam bak elang miliknya.
Masih dengan senyuman yang sama seperti sebelum kesadarannya hilang, Xiao Zhan berkata. " Kamu benar-benar menyebalkan, Wang Yi. "
Xiao Zhan semakin merapatkan tubuh mereka dan mulai menggesekkan wajahnya ke dada sang suami demi mencari titik ternyamannya.
" Maafkan aku. Apa itu sangat sakit? " Tanya Wang Yibo sembari melabuhkan kecupan hangatnya di kening Xiao Zhan.
Yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya pelan. Ia tengah sibuk mengendus aroma tubuh suaminya membuat Wang Yibo segera mengeratkan dekapannya.
" Maaf. " Xiao Zhan segera menggelengkan kepalanya, kemudian mendongak menatap wajah tampan milik sang suami.
" Tidak perlu meminta maaf karena percuma jika kamu mengulanginya lagi. " Xiao Zhan menjeda perkataannya mengamati raut wajah Wang Yibo yang dingin namun terlihat sedikit gelisah. " Yang kamu perlukan hanya menuruti apa mauku, bagaimana? "
Wang Yibo yang mendengar ucapan Xiao Zhan dengan cepat mencubit kecil hidung milik lelaki manis yang ada di hadapannya itu. " Mn. Apapun yang kamu mau, sayang. "
" Pergi ke pesta besok. " Ucap Xiao Zhan sangat cepat. Wang Yibo sedikit menatapnya tidak percaya.
" Haruskah? " Xiao Zhan mengangguk pasti. " Bagaimana jika aku menolak? "
" Tidur di luar selamanya! " Xiao Zhan mencebik kesal ke arahnya.
Wang Yibo menghela nafas gusarnya. Dalam hatinya ia sangat menolak permintaan sang istri, namun ia juga tidak ingin mengambil resiko tidur di luar dan apa? Selamanya? Sangat mustahil baginya. Ia tidak bisa membayangkan tidur tanpa memeluk tubuh mungil milik istrinya tersebut. Dengan berat hati ia mengangguk membuat mata Xiao Zhan berbinar.
Bibir ranum dengan mole di bawahnya melayang dan mendarat tepat di bibir tebal miliknya. Ya, saat ini Xiao Zhan tengah mengecup bibir Wang Yibo. Wang Yibo segera menarik tengkuk milik Xiao Zhan dan memperdalam ciuman keduanya dengan memberikan sedikit lumatan yang meninggalkan beberapa jejak saliva.
Merasa pasokan udaranya menipis keduanya melepaskan tautan tersebut. Wang Yibo mengusap lembut benang saliva yang berada di sudut bibir Xiao Zhan dengan ibu jarinya kemudian menjilat ibu jarinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...