TG 46

1.5K 175 86
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Setelah selesai dengan acara berpelukannya, Xiao Zhan segera membawa Wang Yibo beserta boneka kura-kura yang masih setia berada dalam gendongan Wang Yibo. Selama perjalanan Xiao Zhan hanya diam dan fokus mengemudi, tidak berani mengajak Wang Yibo berbicara karena saat dirinya mengeluarkan sedikit suara suaminya itu langsung memberikan tatapan tajamnya sembari berkata.

" Shhhttt.. Jangan berisik! Yiyi sedang tidur. "

Alhasil Xiao Zhan menuruti perintah Wang Yibo.

Sesampainya di mansion Xiao, Wang Yibo tersenyum bahagia mengayunkan langkah kakinya ke dalam mansion mewah tersebut dengan tergesa-gesa. Tidak sabar untuk bertemu dengan Ayah dan Ibu Xiao Zhan yang sudah dianggap sebagai orang tua kandungnya sendiri. Jangan lupakan Yiyi yang masih berada di dalam gendongan Wang Yibo.

" Lihatlah, Yiyi. Kita sudah sampai di rumah kakek dan nenek. " Ucap Wang Yibo kepada boneka kura-kuranya.

Rupanya kedatangan mereka telah dinantikan oleh Nyonya Xiao yang saat ini sudah berada di ambang pintu utama sembari memberikan senyuman yang begitu manis.

" Selamat datang kembali, Yibo. " Nyonya Xiao mulai merentangkan tangannya ke arah sang menantu.

" Ibu!! " Seru Wang Yibo yang tengah berlari ke arah sang mertua. Menabrak tubuh wanita paruh baya itu lalu mendekapnya secara singkat.

Jika ditanya apakah keluarga Xiao mengetahui kondisi Wang Yibo? Jawabannya adalah iya. Saat Wang Yibo sibuk mengurung dirinya di dalam kamar, Xiao Zhan segera menghubungi kedua orang tuanya dan juga menceritakan semua yang terjadi pada suaminya itu. Awalnya Xiao Zhan takut jika orang tuanya tidak dapat menerima keadaan Wang Yibo dan memaksanya untuk meninggalkan Wang Yibo. Tetapi itu hanyalah pikiran Xiao Zhan saja. Tuan Xiao dan Nyonya Xiao justru sangat antusias saat mengetahui Xiao Zhan akan membawa Wang Yibo kembali ke mansion Xiao.

Selama sebulan ini Tuan Xiao dan Nyonya Xiao tidak tega melihat kondisi Xiao Zhan saat berpisah dengan Wang Yibo, begitu hancur dan kacau. Jadi mereka sangat bersyukur saat mengetahui bahwa sang menantu akan kembali ke dalam pelukan sang putra.

" Ibu, lihat! Aku membawa cucu Ibu. " Ujar Wang Yibo dengan penuh semangat.

Nyonya Xiao segera mengedarkan pandangannya ke segala arah dan tidak mendapati sosok anak kecil maupun orang lain selain sang putra dan sang menantu yang sedang menggendong sebuah boneka. Ya, boneka kura-kura. Oh, tunggu? Jangan bilang boneka itu..

" Dimana cucuku, nak? " Nyonya Xiao yang merasa bingung mulai bertanya sembari mengelus lembut surai hitam milik Wang Yibo.

Wang Yibo pun segera mengangkat boneka kura-kura dan mulai menaruhnya ke dalam dekapan Nyonya Xiao. Sang ibu mertua yang merasa semakin bingung segera menatap ke arah Xiao Zhan yang berdiri di belakang Wang Yibo. Mengerutkan alisnya dan mulai bertanya melalui tatapannya.

'Apa maksud semua ini, Zhan Zhan?'

Xiao Zhan yang paham akan kebingungan Nyonya Xiao segera mengedipkan matanya beberapa kali, lalu menunjuk boneka kura-kura tersebut sembari berbicara tanpa suara. 'Wang Yibo menganggap boneka itu adalah anak kami.'

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang