Happy reading!
.
.
.
.
.
Sudah sekitar 30 menit lelaki manis itu tertidur di dalam bathtub bak seorang putri tidur. Tidak merasakan kedinginan, ia malah semakin nyenyak dalam tidurnya yang saat ini sudah beralih bersandar pada dada bidang lelaki tampan yang baru saja pulang dari kantornya.
Tubuhnya yang kekar mendekap erat tubuh mungil di depannya. Tangannya bergerak menggosok permukaan kulit halus milik sang istri. Menuangkan sabun di telapak tangannya dan memberikan sedikit pijatan lembut di seluruh badan lelaki manisnya.
Xiao Zhan yang sedikit terusik oleh perbuatan sang suami pun mulai membuka kedua mata indahnya. Melirik ke arah tangan kekar yang sedang memijit bagian pundaknya sembari tersenyum manis. Ia mengangkat tangannya dan mulai menggenggam tangan Wang Yibo membuat suaminya itu menyembulkan kepalanya di sela-sela perpotongan leher Xiao Zhan.
" Kamu sudah bangun? " Tanya Wang Yibo yang sudah jelas apa jawabannya.
Xiao Zhan mengangguk seraya mencium kedua tangan suaminya bergantian dan mulai membawa tangan tersebut turun ke arah perutnya, melingkarkan tangan Wang Yibo di permukaan perutnya. Wang Yibo yang mengerti maksud perbuatan Xiao Zhan, segera melingkarkan tangannya di perut lelaki manisnya dan mulai memberikan dekapan hangat.
" Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi? " Tanya Xiao Zhan sembari menyandarkan kepalanya kembali di dada bidang Wang Yibo.
" Ponselku rusak. " Jawabnya singkat.
" Lalu apakah kamu sudah membeli yang baru? " Xiao Zhan mendongakkan kepalanya menatap wajah tegas milik suaminya. Wang Yibo menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan pertanyaan Xiao Zhan.
" Kenapa tidak menghubungiku? " Selidik Xiao Zhan yang merasa penasaran karena tidak ada alasan bagi Wang Yibo untuk tidak menghubunginya, kecuali jika suaminya itu mencoba untuk menghindarinya.
Wang Yibo bungkam, tidak tau harus menjawab apa. Ia segera meminta maaf. " Maaf. "
" Sudahlah lupakan. " Ujar Xiao Zhan tidak ingin memperpanjang masalah.
" Kamu tau aku sangat menderita. " Rengek Xiao Zhan.
" Menderita? Apa Ibu dan Ayah memperlakukanmu dengan kasar? " Tanya Wang Yibo ragu jika apa yang ia ucapkan itu benar.
Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, kemudian mengerucutkan bibirnya lucu. " Aku menderita menahan rindu kepadamu, Wang Yi. "
Wang Yibo bagaikan tersambar petir, ia tidak pernah menyangka bahwa Xiao Zhan akan mengeluarkan gombalan yang menurutnya sangat menggelikan seperti itu. Ia berpikir istrinya itu benar-benar seperti seorang bocah kasmaran yang tidak tau malu.
" Menggelikan. " Gumam Wang Yibo tanpa sadar.
" Apa?! Kamu mengataiku menggelikan?! " Xiao Zhan merasa kesal mendengar ucapan Wang Yibo kepada dirinya.
" Bukan begitu, sayang. " Wang Yibo yang tidak bisa menjelaskan maksudnya segera menarik dagu Xiao Zhan dan mulai mengecup singkat bibir ranum milik Xiao Zhan.
" Aku juga merindukanmu. " Ucap wang Yibo sedikit malu memalingkan wajahnya ke arah lain.
Xiao Zhan tidak sengaja melihat ke arah telinga Wang Yibo yang sudah memerah. Ia paham jika suaminya itu sedang malu. Kemudian segera mengecup daun telinga merah itu dengan sangat lembut.
" Suamiku ini sedang malu rupanya. " Bisik Xiao Zhan tepat pada telinga Wang Yibo.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini Wang Yibo merasakan jantungnya yang berdegup kencang. Wang Yibo dengan cepat mengangkat tubuh Xiao Zhan dan mulai melilitkan handuk di sekujur tubuhnya dan juga tubuh Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...