TG 16

1.6K 230 10
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Satu minggu telah berlalu, Xiao Zhan masih setia menunggu kepulangan suaminya. Xiao Zhan ingat betul bahwa tidak ada pertikaian di antara mereka dan juga sesibuk apapun Wang Yibo, lelaki tampannya itu akan selalu memberi kabar kepadanya. Selama ini Xiao Zhan berusaha tetap berpikir positif, tapi kenyataan berbanding terbalik ketika lagi-lagi tidak ada jawaban dari sambungan teleponnya.

Entah sudah berapa ratus kali Xiao Zhan menekan tombol panggilan di ponselnya sejak tidak mendapati batang hidung Wang Yibo di hadapannya, ia berharap kali ini Wang Yibo mau menerima teleponnya.

Namun harapannya sirna di kala mendengar sahutan seorang wanita di seberang teleponnya. Lagi-lagi suara operator menyapa gendang telinganya.

Xiao Zhan mengacak rambutnya frustasi, sebenarnya sangat mudah jika ingin menemui Wang Yibo ia hanya perlu datang ke kantornya saja. Tetapi entah kenapa nalurinya berkata jangan menemui Wang Yibo sekarang.

Demi mengalihkan pikiran Xiao Zhan yang sempat mengacaukan moodnya, ia beranjak menghampiri Nyonya Xiao yang sedang asik membuat kue di dapur.

" Ibu. " Panggil Xiao Zhan dengan nada yang sedikit malas.

" Ada apa, Zhan? " Tanya Nyonya Xiao melirik sedikit ke arah sang putra, lalu sedetik kemudian memfokuskan kembali pandangannya ke adonan di hadapannya.

Xiao Zhan mendudukkan dirinya di kursi menghadap punggung sang ibu yang sedang bergerak aktif mengaduk adonan.

" Aku rindu Wang Yi, ibu. " Terdengar helaan nafas panjang dari celah bibir bermole itu.

" Kenapa kamu tidak menemuinya saja? " Nyonya Xiao mulai mencetak adonan tersebut di atas loyang.

" Aku ingin pulang, ibu.. " Rengek Xiao Zhan membuat Nyonya Xiao segera menghentikan kegiatannya.

" Kamu yakin? " Selidik Nyonya Xiao yang sudah beralih menatap ke dalam mata Xiao Zhan.

" Wang Yi sudah tidak kasar kepadaku ibu. Waktu itu saat kami bercinta di kantor saja dia melakukannya dengan sangat lembut. " Ucap Xiao Zhan tanpa beban.

Nyonya Xiao melotot ke arahnya, dengan langkah cepat wanita paruh baya itu memukul kening Xiao Zhan dengan tangannya yang masih berselimut adonan.

" Akhh.. Ibu kenapa memukulku?! " Tangan Xiao Zhan bergerak mengusap keningnya yang baru saja mendapatkan pukulan lumayan keras dari sang ibu.

" Tangan ibu kotor! " Lanjutnya.

" Perhatikan ucapanmu, Zhan Zhan. Bagaimana jika ada yang mendengar?! Apa kamu tidak malu?! " Nyonya Xiao mengomel tanpa mengambil jeda untuk bernafas.

" Hanya ada kita di rumah ini. " Jawab Xiao Zhan sambil mengedikkan bahunya.

Nyonya Xiao menatap tidak percaya ke arah putranya yang tidak tahu malu itu. Kemudian membalikkan badannya untuk meneruskan kegiatannya yang sempat tertunda.

" Pulanglah. " Ujar Nyonya Xiao sedikit pelan namun masih terdengar.

" APA?! " Xiao Zhan memekik keras, ia sama sekali tidak mengira bahwa ibunya itu akan mengizinkannya pulang.

" JANGAN BERTERIAK! KAMU MENGAGETKAN IBU! " Balas Nyonya Xiao berteriak tidak kalah kencang.

Lantas Xiao Zhan segera menghampiri sang ibu, bibirnya melaju ke arah pipi Nyonya Xiao. Mengecupnya hingga sedikit berbunyi.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang